Prabowo-Anies Sangat Mungkin, Prabowo-Gatot Tampak Mustahil

Minggu, 04 Februari 2018 – 14:18 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Foto: JawaPos

jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra sudah memastikan akan mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2019. Namun, Gerindra sampai saat ini belum memastikan nama yang akan diusung sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo.

Sejumlah nama memang sudah beredar santer sebagai calon pendamping Prabowo di Pilpres 2014. Antara lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

BACA JUGA: 2 Faktor Utama Gatot Nurmantyo Sulit Maju Pilpres 2019

Pengamat politik Emrus Sihombing menyodorkan analisnya tentang kemungkinan duet Prabowo dengan Anies ataupun Gatot. Menurut Emrus, duet yang paling memungkinkan adalah Prabowo-Anies.

“Prabowo bisa dipasangkan dengan Anies. Amat sulit jika Prabowo dipasangkan dengan Gatot karena orang akan berbicara militer-militer,” kata Emrus kepada JPNN, Minggu (4/2).

BACA JUGA: AH dan Cak Imin Berpotensi Bersaing demi Dampingi Jokowi

Menurut Emrus, elektabilitas Anies sebagai cawapres dalam beberapa survei memang lumayan. “Saya lebih melihat pasangan Prabowo-Anies,” ujarnya.
         
Sedangkan Gatot, kata Emrus, memiliki banyak kendala jika mau dipasangkan dengan Prabowo. Kesulitan pertama karena Gatot harus mendapat dukungan partai.

Padahal, Gatot bukanlah pengambil keputusan di partai. Gatot belum mempunyai konektivitas yang begitu dekat dengan partai. 

BACA JUGA: Sepertinya Jokowi Lebih Nyaman dengan Airlangga ketimbang BG

“Karena bagaimanapun masing-masing partai akan mengalkulasikan kepentingannya,” ujarnya.

Menurut dia, sulit bagi Gatot untuk maju baik sebagai capres maupun cawapres. Sebab, masing-masing partai tentu sudah menghitung dan menjagokan calon sendiri.  

Gerindra misalnya, sudah menggadang Prabowo Subianto. Partai Demokrat pun sudah menggadang Agus Harimurti Yudhoyono yang tak lain putra Susilo Bambang Yudhoyono.

Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menawarkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar untuk posisi cawapres. Karena itu, Emrus menegaskan, Gatot masih harus bekerja keras karena partai-partai  akan melakukan kalkulasi berdasar orientasi kepentingan.

“Jadi, tampaknya Gatot Nurmantyo sulit maju, baik jadi capres maupun cawapres,” tegasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Usah Terlalu Banyak Berharap kepada TGUPP Anies


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler