jpnn.com - JAKARTA - Kosongnya kursi Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya pasca-meninggalnya Suhardi karena kanker belum diisi sampai beberapa pekan ke depan. Demi menghormati sosok Suhardi, pengisian pos Ketua Umum Partai Gerindra akan ditentukan setelah 40 hari meninggalnya guru besar Universitas Gadjah Mada itu.
"Pengganti Suhardi akan ditentukan usai masa berduka, kita tunggu 40 hari," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (4/9).
BACA JUGA: Usulan Pilkada Tidak Satu Paket Timbulkan Perdebatan
Menurut Martin, mekanisme pengisian posisi ketua umum tidak dilakukan dengan sistem pemilihan. Pengganti Suhardi akan ditunjuk langsung oleh Prabowo Subianto selaku ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Martin menyebutkan, ada alasan tersendiri mengapa mekanisme pengisian posisi Suhardi dilakukan dengan penunjukan langsung. "Karena kita ini termasuk partai baru, tapi partai baru yang langsung melejit," ujarnya.
BACA JUGA: Pengesahan RUU Pilkada Pekan Ketiga September
Terkait kandidat yang layak menggantikan Suhardi, Martin belum bersedia menyebutkan nama. Namun, sosok pengurus DPP yang selama ini mengelola roda organisasi partai layak untuk dikedepankan menjadi ketua umum Partai Gerindra baru. "Kan wakil ketua umum banyak," ujarnya.
Bisa jadi, jabatan ketua umum yang nanti ditunjuk Prabowo adalah jabatan pelaksana tugas atau bersifat sementara. Posisi ketua umum definitif mungkin baru ditetapkan Partai Gerindra dalam kongres yang digelar pada 2015.
BACA JUGA: Dahlan ke Tiongkok, Rudi Galang Kekuatan
Saat ini, dalam struktur DPP Partai Gerindra, ada empat wakil ketua umum. Mereka adalah Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Bidang Kesejahteraan Rakyat Sumarjati Arjoso, Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional Edhy Prabowo, serta Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Murphy Hutagalung. (bay/c10/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Perempuan Menguat Maju Pilgub
Redaktur : Tim Redaksi