Debat Pilpres 2019

Prabowo Baru Beri Janji, tetapi Harus Bisa Bantah Klaim Keberhasilan Jokowi

Kamis, 14 Februari 2019 – 18:48 WIB
DEBAT: Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada debat perdana kontestan Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 17 Januari 2019. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Sarwi Chaniago menilai debat kedua kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pada 17 Februari mendatang akan sangat menentukan bagi Prabowo Subianto. Menurut Pangi, calon presiden (capres) bernomor urut 02 itu harus tampil menyerang Joko Widodo alias Jokowi dalam debat.

“Debat pertama bolehlah panggung diambil Jokowi. Tetapi debat kedua, Prabowo harus tampil menyerang, karena tugasnya adalah menagih janji petahana (Jokowi, red),”  kata Pangi, Kamis (14/2). Baca juga: Jokowi Sudah Siapkan Serangan Balik yang Tajam di Debat Kedua

BACA JUGA: Merasa Elite, Prabowo Mengaku Muak karena Rakyat Terus Dimiskinkan

Debat kedua bagi kontestan Pilpres 2019 nanti akan mengangkat tema tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastuktur. Debat itu hanya akan mempertemukan Jokowi dengan Prabowo tanpa calon wakil presiden (cawapres) masing-masing.

Pangi mengatakan, Jokowi sebagai petahana tentu akan lebih unggul dalam menjelaskan data soal keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur. Namun, kata direktur eksekutif Voxpol Research and Consulting itu, Prabowo harus menyodorkan data valid untuk membantah klaim keberhasilan Jokowi.

BACA JUGA: Gus Irfan: Prabowo Subianto Mau Salat Kok Dilarang?

Misalnya, Prabowo bisa menyodorkan data soal tarif tol yang mahal. Selain itu, kata Pangi, mantan Danjen Kopassus itu bisa mengangkat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mati karena kena imbas tol.

BACA JUGA: Kubu Jokowi Sebut Langkah Takmir Masjid Tolak Prabowo Kampanye Sudah Tepat

Data lain yang bisa ditampilkan Prabowo adalah soal utang. Pangi menambahkan, Prabowo bisa mengangkat infrastruktur yang dibiayai utang.

“Beliau bisa bantah dengan data yang kuat bahwa tol bukan infrastruktur karena bukan untuk rakyat. Rakyat tidak bisa menggunakan fasilitas tersebut karena mahal. Dan juga tol bukan milik negara yang nanti ujungnya juga diserahkan ke swasta,” ujarnya.

Pangi juga menyarankan agar Prabowo mempersoalkan pengambilalihan saham PT Freeport Indonesia oleh PT Inalum. Menurut dia, klaim keberhasilan Jokowi soal pengambilan saham Freeport itu masih bisa dibantah dan diperdebatkan.

“Apalagi Prabowo kan sudah pernah menulis buku Paradoks Indonesia, itu paling tidak bisa sedikit membantu,” katanya. Berita terkait: Jokowi dan Prabowo Bakal Tampil Lebih Autentik pada Debat Kedua

Hanya saja, kata Pangi menambahkan, Prabowo sebagai penantang masih sulit menjelaskan bukti kepada masyarakat karena baru menyodorkan janji. Jadi, kata Pangi menegaskan, Prabowo baru bisa menjual imajinasi dan narasi sebagai harapan untuk menjawab kegelisahan rakyat.

Di sisi lain ada Jokowi sebagai petahana yang berupaya menyakinkan masyarakat bahwa Presiden Ketujuh RI itu pantas untuk dipilih kembali. "Sementara penantang hanya bisa memberi harapan seperti Jokowi maju pada Pilpres 2014,” paparnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Sudah Siapkan Serangan Balik yang Tajam di Debat Kedua


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler