jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas bersyukur dua figur utama di dalam kontestasi Pilpres 2019 yakni Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto, menjalin pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7).
"Semua wajib bersyukur. Indonesia benar-benar rahmat dari Allah bagi seluruh penghuninya," kata Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas saat dihubungi, Sabtu.
BACA JUGA: Jubir PA 212 Curiga Ada Pengkhianat Bisiki Prabowo
BACA JUGA: Tiga Pegawai BPKD Terjaring OTT Pungli, Barang Bukti Uang Rp 186 Juta Disita
Menurut dia, pertemuan bisa menjadi simbol agar sesama anak bangsa tidak terus berseteru terkait Pilpres 2019. Sesama anak bangsa wajib mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan setelah pertemuan Jokowi - Prabowo.
BACA JUGA: Pengin Tahu Perasaan Bu Megawati Lihat Jokowi Bertemu Prabowo?
"Pertemuan yang dilakukan di stasiun MRT hingga naik kereta transportasi publik. Ini menyimbolkan mereka adalah pemimpin tanpa sekat, dekat dengan rakyat. Ini juga simbol terajutnya kembali persatuan bangsa yang sempat koyak karena kontestasi politik. Alhamdulillah," ucap dia.
Lebih lanjut, Gus Yaqut mengatakan, pertemuan Jokowi dengan Prabowo harusnya mengakhiri label cebong dan kampret yang tersemat di Pilpres 2019.
BACA JUGA: Silakan Tafsirkan Sendiri Kalimat Prabowo saat Bertemu Jokowi
BACA JUGA: Gol Yevhen dan Tuharea Bawa PSS Sleman Menang 2-1 atas Persebaya
Diketahui, label cebong disematkan untuk pendukung Jokowi - Ma'ruf, sedangkan kampret melekat kepada simpatisan dari Prabowo - Sandiaga.
"Pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo tersebut juga merupakan simbolisasi dari the end of kampret - cebong, berakhirnya era kampret - cebong," pungkas dia.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebarkan Sayap, NU Bidik Pos Kementerian Ekonomi
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan