Prabowo Capres Harga Mati, Cawapres Tergantung Koalisi

Selasa, 27 Maret 2018 – 15:12 WIB
Prabowo Subianto (tengah). Foto: WAHYU/LOMBOK POST/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra M Syafii menyatakan pencalonan sang Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019 adalah harga mati. Sedangkan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo, masih diproses.

“Yang jelas kami sedang memeroses karena mencalonkan Pak Prabowo sebagai presiden bagi Gerindra itu harga mati,” kata Syafii di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).

BACA JUGA: PKB Bakal Rugi Besar Jika Tinggalkan Jokowi

Dia mengatakan, Partai Gerindra mempercayakan kepada Prabowo dan partai koalisi untuk memilih siapa calon wakil yang akan mendampinginya.

Dalam Pilpres 2019, tidak ada partai yang bisa mencalonkan sendiri atau memenuhi ambang batas pencalonan presiden yakni 20 persen kursi di DPR atau 25 persen perolehan suara nasional. Menurut Syafii, cawapres Prabowo harus memiliki kredibilitas, akseptabilitas, dan lainnya.

BACA JUGA: Bagaimana Kalau Jokowi Ogah Pilih Cak Imin jadi Cawapres?

“Ini kalau melihat dari segi kredibilitasnya, tapi tidak bisa dilepaskan dari akseptabilitasi dari partai-partai koalisi,” ujarnya.

Menurut dia, pembahasan siapa cawapres Prabowo sudah dilakukan sejak lama. Dari 15 nama yang tengah disaring, nanti akan mengerucut menjadi lima atau tiga orang saja. “Tapi kami tidak bisa memutuskan sendiri, memang sangat prematur kalau sekarang kami sampaikan siapa calonnya,” kata dia.

BACA JUGA: Gerindra: Anies Pasti Menghormati Keputusan Partai

Menurut dia, kalau Gerindra memutuskan sendiri siapa cawapres pendamping Prabowo kemudian partai koalisi tidak berkenan, tentu itu tidak bakal terwujud. Karena itu, Partai Gerindra akna membahas bersama-sama partai koalisi. “Maka kami harus pertimbangkan partai-partai yang akan mendukung supaya Gerindra cukup memajukan calon presiden,” katanya.

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan harus ada calon presiden alternatif. Hal ini mengingat kondisi negara seperti sekarang ini. “Utang kita kemarin sudah Rp 4.300 triliun, dan sekarang menuju Rp 7 ribu triliun,” katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen PKB Sebut NU Ingin Cak Imin Cawapres Jokowi


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler