JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi calon presiden struktural yang memiliki elektabilitas tertinggi. Hal itu berdasarkan survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dilaksanakan pada tanggal 1-10 Mei 2013 dengan jumlah sampel 1230 responden.
"Prabowo Subianto merupakan capres struktural dengan elektabilitas tertinggi yakni 22,7 persen," ujar Peneliti LSN Gema Nusantara saat memaparkan hasil survei bertajuk "Persepsi Publik Terhadap Integritas Institusi Demokrasi" di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7).
Rinciannya, Prabowo Subianto 22,7 persen, Aburizal Bakrie 16,3 persen, Wiranto 13,2 persen, Megawati Soekarnoputri 13 persen, Hatta Rajasa 5,2 persen, Yusril Ihza Mahendra 5,1 persen, Surya Paloh 4,6 persen, Sutiyoso 1,9 persen, Anis Matta 1,7 persen, Suryadarma Ali 1,5 persen dan Muhaimin Iskandar 1,2 persen.
Gema menjelaskan capres struktural merupakan capres yang berasal dari struktur tertinggi partainya masing-masing. Karena itu nama Joko Widodo tidak masuk.
"Jokowi tidak masuk dalam survei capres struktural karena beliau tidak berada dalam struktur elit PDI Perjuangan," ucap Gema.
Peneliti LSN, Dipa Pradipta menambahkan tingginya elektabilitas Prabowo karena publik berharap presiden yang tegas, menyusul kurang tegasnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memimpin.
"Pendapat publik SBY lamban, tidak tegas, dan ragu-ragu. Karena itu rakyat ingin presiden yang tegas. Prabowo dan Wiranto yang berlatar belakang militer dipilih publik," ucap Dipa (gil/jpnn)
"Prabowo Subianto merupakan capres struktural dengan elektabilitas tertinggi yakni 22,7 persen," ujar Peneliti LSN Gema Nusantara saat memaparkan hasil survei bertajuk "Persepsi Publik Terhadap Integritas Institusi Demokrasi" di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7).
Rinciannya, Prabowo Subianto 22,7 persen, Aburizal Bakrie 16,3 persen, Wiranto 13,2 persen, Megawati Soekarnoputri 13 persen, Hatta Rajasa 5,2 persen, Yusril Ihza Mahendra 5,1 persen, Surya Paloh 4,6 persen, Sutiyoso 1,9 persen, Anis Matta 1,7 persen, Suryadarma Ali 1,5 persen dan Muhaimin Iskandar 1,2 persen.
Gema menjelaskan capres struktural merupakan capres yang berasal dari struktur tertinggi partainya masing-masing. Karena itu nama Joko Widodo tidak masuk.
"Jokowi tidak masuk dalam survei capres struktural karena beliau tidak berada dalam struktur elit PDI Perjuangan," ucap Gema.
Peneliti LSN, Dipa Pradipta menambahkan tingginya elektabilitas Prabowo karena publik berharap presiden yang tegas, menyusul kurang tegasnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memimpin.
"Pendapat publik SBY lamban, tidak tegas, dan ragu-ragu. Karena itu rakyat ingin presiden yang tegas. Prabowo dan Wiranto yang berlatar belakang militer dipilih publik," ucap Dipa (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Turun Tangan Usut Kasus Tinju Maut Nabire
Redaktur : Tim Redaksi