jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ziyad Falahi menilai komunikasi politik Prabowo Subianto terutama dalam menyampaikan kritikan pada Presiden Joko Widodo masih terlalu kaku dan sudah ketinggalan zaman.
"Cara Prabowo terlalu serius terutama bagi generasi milenial," ujar Ziyad kepada JPNN, Jumat (6/4).
BACA JUGA: Mbak Puan Sejak Agustus 2017 Jadi Omongan di Serikat Buruh
Direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik ini khawatir, elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu tidak akan meningkat jelang Pilpres 2019. Itu sangat mungkin terjadi, jika Prabowo tidak mengubah gaya komunikasi.
Ziyad kemudian mencontohkan gaya komunikasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Meski bagi sebagian kalangan terkesan nyeleneh, tapi mampu mengantarkan pengusaha kaya tersebut menjadi presiden di negara adikuasa.
BACA JUGA: Prabowo Belum Pastikan Maju sebagai Capres
"Donald Trump telah membuktikkan bahwa cara yang unik dan usil lebih mudah mengena di era digital," ucapnya.
Ziyad meyakini kritikan-kritikan Prabowo bakal mampu menggerus elektabilitas Jokowi, jika mengemasnya dengan berbagai terobosan.
BACA JUGA: Cerita Prabowo Sanggup Pidato 5 Jam Berkat Dokter Terawan
"Peluangnya sangat besar (menggerus elektabilitas Jokowi) asalkan dikemas dengan beda. Jadi tidak seperti cara politikus pada umumnya yang normatif," pungkas Ziyad.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Sebut Pemerintah Ngibul Mungkin Mimpi Jadi Presiden
Redaktur & Reporter : Adil