jpnn.com, JAKARTA - Ketua umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Muchtar Pakpahan menjagokan nama Puan Maharani untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019. Tokoh buruh itu mengungkapkan, nama Puan sudah sejak Agustus 2017 menjadi pembicaraan di internal SBSI sebagai tokoh yang pantas menjadi cawapres bagi tokoh yang kondang disapa dengan panggilan Jokowi tersebut.
Menurut Muchtar, para koordinator wilayah SBSI di seluruh Indonesia juga sudah menyetujui untuk mengusung nama Puan sebagai cawapres pendamping Jokowi. “Namanya Ibu Puan Maharani. Mudah-mudahan ini sampai ke DPP PDI Perjuangan,” ujar Muchtar dalam pembukaan Kongres VI SBSI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (5/4) malam.
BACA JUGA: Prabowo Belum Pastikan Maju sebagai Capres
Puan juga hadir pada pembukaan Kongres VI SBSI itu. Selain itu, ada pula Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Muchtar menuturkan, kehadiran Puan menjadi semangat baru bagi perjuangan SBSI. Menurutnya, SBSI punya akar sejarah di PDI yang akhirnya menjadi PDI Perjuangan.
BACA JUGA: PSI Tuntut Keadilan soal Logo Parpol di Surat Suara Pilpres
“Kami bahagia dengan kehadiran ibu. Sekadar mengingatkan saja, SBSI didirikan dari jiwa PDI,” kata Muchtar.
Puan dalam sambutannya mengharapkan organisasi buruh termasuk SBSI bisa bersinergi dengan pemerintah. Tujuannya demi meningkatkan kesejahteraan buruh.
BACA JUGA: Rieke Dorong Pemerintah Ajak Arab Saudi Teken MoA demi TKI
Menurut Puan, sinergi antara pekerja yang diwakili organisasi buruh sangat penting. Hal ini untuk menghindari miskomunikasi penyebab gesekan antara pemerintah dengan buruh yang bisa mengganggu jalannya roda perekonomian negara.
“Secara perlahan dan bertahap kementerian yang membidangi tenaga kerja harus bisa proaktif untuk menghilangkan miskomunikasi ini agar tidak terjadi gejolak terutama di tahun pesta demokrasi,” harapnya.
Sedangkan Hasto mengatakan, partainya tentu mendengarkan aspirasi SBSI yang mendorong Puan sebagai bakal cawapres bagi Jokowi. Hanya saja, untuk nama cawapres memang harus disepakati seluruh ketua umum partai pengusung Jokowi.
“Seluruh cawapres yang mendampingi Pak Jokowi akan dibahas setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2018,” ucap Hasto.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Solid dan Babari Jadi Jurus PDIP Menangkan AGK-YA di Malut
Redaktur : Tim Redaksi