jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menilai Prabowo Subianto mempunyai kompetensi untuk memecah kebuntuan yang selama ini mengakar kuat di masyarakat Indonesia pasca-hajatan Pilpres 2014 dan 2019.
Menurut Budiman, hal itu menjadi modal kuat Prabowo sebagai capres Partai Gerindra itu untuk maju Pilpres 2024 mendatang.
BACA JUGA: Sebut Nama Budiman Sudjatmiko, Fahri Hamzah Beber Tanda-Tanda Kemenangan Prabowo
“Pak Prabowo kemampuannya meredam masalah lama dan kemampuannya memberikan solusi pada masalah baru,” kata Budiman dalam sebuah tayangan YouTube Sabtu (22/7).
Budiman menyebut Prabowo terbukti memiliki kemampuan untuk meredam masalah lama.
BACA JUGA: Muchdi PR Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Partai Berkarya Bakal Deklarasi
Kemudian, dengan masuknya Prabowo ke dalam kabinet Presiden Joko Widodo, menurut Budiman ada sebagian masalah perpecahan yang bisa teratasi di masyarakat.
“Ternyata pada tingkat tertentu seperti Prabowo masuk ke dalam sistem, ke dalam kabinetnya Pak Jokowi, saya melihat dari hitungan saya, pengamatan saya, bahwa ada sebagian problem perpecahan itu bisa teratasi, problem perpecahan bisa teratasi,” ungkap Budiman.
BACA JUGA: Deklarasi Dukungan untuk Prabowo Terus Mengalir, Kali Ini dari Warga di 3 Provinsi
Sosok Jokowi dan Prabowo memang menjadi dua nama kuat yang selalu dibicarakan publik beberapa tahun ke belakang. Kedua nama yang mempuyai rekam jejak di dunia politik tanah air nyatanya kini menjadi figur teladan bagi masyarakat Indonesia.
Di satu kesempatan, Prabowo mengaku tidak menyesal untuk bergabung dalam gerbong pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal, jika ditarik ke belakang, Jokowi merupakan rival Prabowo yang berhasil mengalahkannya dalam kontestasi demokrasi 2019 silam.
Prabowo menegaskan jika untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara ia tidak akan main-main. Tak hanya itu, baginya, Presiden Jokowi adalah sosok pemimpin yang luar biasa dan selalu berpikir untuk kepentingan rakyat kecil.
Bergabungnya Prabowo ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, menurut Budiman melunturkan masalah-masalah yang diakibatkan oleh konflik politik, perselisihan politik hingga fiqih-fiqih politik sekuler. Budiman mengaku, perlahan-lahan persoalan itu telah selesai dan hilang.
“Problem perpecahan polarisasi yang diakibatkan oleh soal-soal politik khilafiah, politik-politik perselisihan program, fiqih-fiqih politik sekuler itu selesai, itu hilang,” ujar Budiman. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Subianto Disebut Capres Paling Nasionalis
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan