jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Connie Rahakundini Bakrie menuntut Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengklarifikasi kabar yang menyebut capres nomor urut dua itu menerima persekot saat Indonesia hendak membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 asal Qatar.
Diketahui, pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 sudah batal. Namun, menyeruak informasi dana sebesar USD 20 juta sudah masuk sebagai pembayaran awal.
BACA JUGA: Dengar Keluhan Effendi soal Pengadaan Jet Mirage, PDIP Soroti Kebijakan Prabowo
Adapun, Prabowo seperti tertulis dalam berita yang beredar menerima USD 55,4 juta atau tujuh persen dari total kesepakatan pembelian Mirage 2000-5 dari Qatar senilai USD792 juta.
Dalam berita yang beredar disebutkan Prabowo sudah menerima 40 persen dari total USD 55,4 juta yang dikirim memakai jet pribadi.
BACA JUGA: Kondisi Pesawat Tempur Indonesia Memprihatinkan, Prabowo Sebut Mirage 2000-5 Jadi Pembaruan
"Di berita yang beredar itu dan diplomatik paper yang kami terima dan kawat yang kami terima adalah sekitar 40 persen dari komisi sudah diterima beliau (Prabowo, red) di Qatar dengan dibawa jet pribadi.," kata dia saat ditanya awak media setelah menghadiri acara di Jakarta Utara, Jumat (9/2).
Connie menyebut klarifikasi penting disampaikan karena European Investigation Order (EIO) telah melakukan penyelidikan terhadap perusahaan asal Cekoslovakia yang menjembatani pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5.
BACA JUGA: Generasi Baru Mirage Belum Mampu Menggoda Mitsubishi Indonesia
"Indonesia mesti hati-hati, tuntutan EU (Europa Union, red) ini akan panjang, karena EU melakukan ini dan akan sampai ke akarnya benar atau tidaknya, kan, tidak tahu," kata wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat itu.
Dia bahkan menyebut EU sudah mengirim surat ke Kedubes AS di Jakarta untuk membantu penyelidikan perkara pembelian pesawat Mirage 2000-5.
"Masalah lebih besarnya adalah EU ini sangat correct terhadap kasus-kasus seperti ini. Jadi, alutsista itu sangat hati-hati," kata Connie.
Sebelumnya, viral di media sosial soal pemberitaan di media terkait lembaga antikorupsi Uni Eropa, yakni GRECO menyelidiki skandal pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar.
Pembelian pesawat tersebut diketahui disepakati senilai 792 juta USD atau sekira Rp12,3 triliun atau dibeli dengan harga satuan 66 juta USD (sekitar Rp1,03 triliun).
Pemberitaan dari media asing menyebutkan GRECO telah mengirimkan perwakilannya ke Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta pada 25 Januari 2024.
Dalam keterangannya, European Investigation Order (EIO) telah menggelar penyelidikan terhadap perusahaan asal Cekoslovakia yang menjembatani pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI Tolak Hibah Pesawat Tempur Mirage
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi