Prabowo Diyakini Bisa Atasi Kebocoran Negara

Selasa, 17 Juni 2014 – 14:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra Ucok Sky Khadafi mengatakan calon presiden, Prabowo Subianto akan mendapat halangan dan tantangan untuk menghentikan kebocoran negara yang diduga mencapai Rp 1000 triliun per tahun. Namun dengan tekad yang kuat, capres nomor urut satu itu diyakini bisa melakukannya.

"Saya yakin Prabowo bisa menghentikan kebocoran uang negara sampai Rp 1000 triliun.  Dia harus berhadapan dengan mafia-mafia bisnis, mafia pajak," ungkap Ucok, saat dihubungi, Senin (17/6).
 
Gagasan menghentikan kebocaran negara tesebut saat ini menjadi pembahasan yang hangat. Tapi lebih banyak dikomentari adalah kata-kata Prabowo yang mengutip perkataan Abraham Samad, Ketua KPK yang mengatakan kehilangan kekayaan Indonesia mencapai sebesar Rp 7200 triliun per tahun.

BACA JUGA: Prabowo Vs Jokowi di Jateng Memanas

Seperti diberitakan, saat memberikan materi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9), Samad menyebutkan bahwa banyak kebijakan impor tak jelas dan lemahnya regulasi sumber daya energi.

Saat itu dia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara.

BACA JUGA: Tagih Janji Mentan Angkat Penyuluh dan THL jadi CPNS

Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel pada setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun.

Menanggapi hal itu, Ucok mengatakan bahwa data yang disebutkan Prabowo malam itu benar adanya. Namun hanya saja data tersebut tidak pernah tercatat. Yang tercatat hanya 30-50 persen dari APBN diluar pendapatan.

BACA JUGA: Konjen Kedubes AS Dampingi Kepsek dan Guru JIS

"Prabowo malam itu merujuk data yang diungkapkan oleh KPK. Namun KPK tidak pernah benar - benar mencatatnya. Jika dihitung dari semua sumber pendatap negara, kebocoran negara yang disebutkan Prabowo itu benar," kata Ucok. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Choel Mallarangeng: Pemeriksaan Hanya Copy Paste


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler