jpnn.com, MESIR - Presiden Indonesia Prabowo Subianto menilai bahwa dunia internasional kerap tidak menghormati suara negara-negara Muslim.
Menurutnya isu hak asasi manusia bahkan sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Hingga Raffi Ahmad Hadiri Pernikahan Putri Zulhas dan Zumi Zola
Hal itu diucapkan oleh Presiden Prabowo dalam sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri," ucap Prabowo dikutip dari rilis resmi Biro Pers Istana, Jumat (20/12).
BACA JUGA: Prabowo Kenang Ansor-Banser Jaga Gereja, Ketum Ansor: Alhamdulillah, Kami Masih Konsisten
Prabowo lalu mengkritik strategi devide et impera yang masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim.
Dia menyebut konflik internal di beberapa negara Muslim menjadi contoh nyata adanya konflik internal di antara sesama.
BACA JUGA: Hadiri KTT D-8, Prabowo Kritik Negara Muslim Masih Kurang Kompak
“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita," kata dia.
Oleh kerena itu, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut kembali menyerukan persatuan, kerja sama yang erat, dan kesadaran akan situasi global yang dihadapi umat Muslim.
Kepala Negara juga menegaskan komitmen Indonesia untuk melakukan yang terbaik dalam penguatan kerja sama di antara negara Muslim.
“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerja sama," tuturnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi