Prabowo: Gelora Bung Karno Sudah Tergadai

Selasa, 30 Juni 2009 – 16:51 WIB
JAKARTA- Calon Wakil (capres) Presiden dari koalisi PDIP dan Gerindra, Prabowo Subianto menegaskan bahwa Gelora Bung Karno bukan lagi milik rakyat ini karena sudah digadaikan oleh pemerintah ke bangsa asing.

"Saudara-saudara sekalian, Gelora Bung Karno (GBK) yang dibangun oleh pendiri bangsa yang juga presiden RI I, Soekarno, dengan bersusah payah, tempat kita bertemu iniUntuk saudara-saudara ketahui, tempat ini bukan lagi milik bangsa Indonesia, karena sudah digadaikan oleh pemerintah kepada asing," tegas cawapres Prabowo Subianto, saat menyampaikan pidato politik dalam acara rapat akbar pasangan capres Mega-Pro di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kawasan Senayan Jakarta, Selasa (30/6).

Karena itu, lanjut Prabowo, sebelum Monumen Nasional (Monas) digadaikan, Prabowo mengajak rakyat bangsa ini untuk segera melakukan perubahan dengan memilih pasangan capres yang telah melakukan kontrak politik dengan berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia.

Jika kami dipilih, maka kami akan segera menghapus beberapa kebijakan seperti Undang-undang Badan Hukum Perguruan Tinggi (BHP), memberikan subsidi yang seadil-adilnya kepada petani dan nelayan, menghapus Out sourcing dan memberdayakan ekonomi pedesaan melalui investasi Rp1 miliar untuk setiap desa di seluruh Indonesia, kata Prabowo.

Selain menyebut GBK yang telah tergadai dan mengungkap beberapa kebijakan ekonominya yang pro rakyat, cawapres Prabowo juga mengungkit-ungkit soal materi kampanye yang diusung oleh pasangan capres lainnya.

"Kita saksikan sekarang, pasangan capres yang benar-benar neolib kini berpenampilan seolah telah mengurusi rakyat

BACA JUGA: Prabowo Senang Ada Bendera PAN, PPP, PDS

Padahal ulah kebijakannya sekitar 84 persen sumberdaya energi dan 40 persen sektor perbankan telah dikuasai asing," tegas Prabowo Subianto.

Prabowo juga mengkritisi departemen-departemen pemerintah yang menggunakan uang rakyat untuk pasang iklan di televisi
"Padahal iklannya bohong besar Saudara-Saudara

BACA JUGA: Prabowo Tegaskan Kontrak Politiknya

Saya tanya, apa benar pendidikan gratis, Saudara-saudara sekalian? Bagaimana?" teriak Prabowo.

"Tidaaaakk!" sahut massa di GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (30/6/2009).

Lebih jauh dia jelaskan, saat ini zaman iklan
"Yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan, Saudara sekalian? Ibu Megawati Soekarnoputri yang membentuk KPK, UU KPK ditandatangani di zaman Beliau

BACA JUGA: Ada Capres Merasa Sudah Menang

UU Jaminan sosial juga ditandatangani di zaman beliau," teriak Prabowo.

Pada Pemerintahan sekarang, pengangguran dan kemiskinan meningkat, pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi setiap hari, harga-harga sembako naik, imbuhnya.

"Apa mau melanjutkan kemiskinan terus menerus? Mau melanjutkan PHK-PHK tiap hari Saudara sekalian?" tanya Prabowo yang disahut dengan jawaban 'tidak' oleh massa.

Ditempat yang sama, capres Megawati yang menyampaikan pidato politik setelah cawapres Prabowo mempertanyakan ketidakberesan daftar pemilih tetap (DPT)"Hingga hari ini, DPT di 16 provinsi belum beres, 68 ribu TPS dihilangkan," kata Megawati.

Dia mengajak agar bangsa ini berpikir dengan jernih"Mengapa sampai ada TPS-TPS yang dihilangkan dalam jumlah cukup besarApa maksud dan tujuannya, Saudara-saudara?" tanya Megawati.

Capres Mega menjelaskan, pada Pemilu 2004, saat dia berkuasa, dia mampu melaksanakan pemilu dengan konsekuen"Banyak orang yang mengatakan baik di tingkat nasional dan internasional, pemilu pertama di Republik Indonesia ini berhasil dengan suksesSehingga sebenarnya masyarakat harus bisa membandingkan dengan baik," kata Mega, sambil mengajak mengajak massanya untuk menjaga suara pada 8 Juli

"Saudara-saudara yang ingin memilih Mega-Pro, Mega-Prabowo, harus bersama-sama mengamankan yang namanya TPS-TPS dan juga kotak-kotak suara saat dibawa ke kecamatan/kelurahan karena sebenarnya di tempat-tempat itulah sering terjadi manipulasi suara," ujar Mega lagi.(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiap Tahun Uang Negara Bocor Rp200 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler