jpnn.com, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto diminta memberi ruang lebih besar kepada sosok-sosok profesional yang memiliki prestasi dan integritas untuk masuk dalam jajaran kabinet.
Pengamat Akar Rumput Strategic (ARSC) Husaini Dani menyatakan salah satu yang patut dipertimbangkan adalah dari kalangan birokrasi yang profesional, dengan syarat punya kompetensi, integritas, tidak terlibat korupsi dengan usia yang masih terbilang muda.
BACA JUGA: Sebelum Melantik 3 Wamen, Jokowi Ajak Prabowo Diskusi
"Jika semangatnya keberlanjutan dan memajukan negara, saya pikir kuncinya adalah keterlibatan para profesional khususnya kalangan birokrat dan teknokrat. Penting bagi pemerintahan Prabowo-Gibran nanti diisi oleh para calon menteri yang memiliki pemahaman pemerintahan yang baik, dan bisa langsung bekerja, faktor usia juga harus jadi pertimbangan," kata Husaini Dani dalam diskusi terbatas di Jakarta, Senin (22/7).
Menimbang kompleksitas pemerintahan dan urgensi meningkatkan pelayanan publik, Dani mengusulkan agar pemerintahan Prabowo-Gibran mencari dan menempatkan birokrat yang punya prestasi dan integritas untuk masuk dalam jajaran kabinet.
BACA JUGA: HIPMI Sebut Rencana BMAD Ubin Keramik Berpotensi Mengancam Program 3 Juta Rumah Prabowo â Gibran
Paling tidak berada pada posisi wakil menteri. Hal itu sesuai dengan pernyataan Prabowo mengenai kriteria calon menteri yang akan mengisi kursi kabinetnya.
"Birokrat setingkat eselon I yang punya kompetensi dan rekam jejak teruji serta berintegritas, saya pikir layak dipertimbangkan masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. Karena ujung-ujungnya yang dibutuhkan adalah orang-orang yang bisa bekerja keras dan ahli di bidangnya dengan tujuan mensejahterakan rakyat," kata Dani.
BACA JUGA: Sekjen Gerindra Deklarasikan Bekas Sekpri Prabowo sebagai Balon Wali Kota Bandung
Ia menilai tantangan Prabowo-Gibran ke depan adalah mencari sosok yang memiliki jiwa teknokratik yang kuat, tidak semata mengakomodasi partai politik tapi juga kompetensi di bidangnya.
"Kompleksnya persoalan yang dihadapi ke depan, menuntut adanya talenta terbaik bangsa, yang lepas dari kepentingan politik kekuasaan. Sehingga seluruh program kabinet bisa diikhtiarkan untuk kemaslahatan rakyat dan negara," pungkas alumni Ilmu Politik Universitas Syah Kuala Banda Aceh ini. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif