jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali menyuarakan kekecewaannya akan kondisi Indonesia. Dia terutama prihatin melihat ketimpangan ekonomi antara masyarakat kelas atas dan bawah.
Menurut data yang diperolehnya dari pemerintah, saat ini satu persen populasi menguasai 80 persen tanah di negeri ini.
BACA JUGA: Prabowo Sulit Menang, Lebih Baik di Belakang
"Tahun 2014 ketimpangan ekonomi sebesar 0,43. Pada tahun ini saya duga berada di angka 0,45-0,47,” ujarnya saat memberikan orasi ilmiah di acara Dies Natalis ke-XVlll dan Wisuda Sarjana XV UBK, di Gedung Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (16/11).
Menurut mantan Danjen Kopassus tersebut, ketimpangan bisa terjadi salah satu faktornya karena lebih kurang 50 persen perbankan dikuasai oleh pihak asing.
BACA JUGA: Polisi Endus Jejak Jero Jangol Lewat Si Cantik
Sebab itulah, kata Prabowo, tidak heran jika rakyat Indonesia kesulitan dalam meminjam uang di bank.
"Pinjam uang gampang bagi orang-orang tertentu. Bagi kalian jangan harap. Wajah kalian menunjukkan bahwa kalian kesulitan dapat kredit. Saya saja susah, apalagi kalian,” canda Prabowo yang disambut tawa ribuan wisudawan-wisudawati dan undangan yang hadir.
BACA JUGA: Punya Banyak Teman, Jero Jangol Ditahan di Mako Brimob
Faktor lain, tambah Prabowo, masalah tersebut muncul karena memang elite bangsa ini sudah meninggalkan ajaran-ajaran sang Proklamator Soekarno.
Khususnya terkait pasal 33 UUD 45 yang mengamanatkan kekayaan alam bangsa ini digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dan Pancasila. Elit bangsa juga sudah meninggalkan amanat sila ke-5 Pancasila.
"Kekayaan kita diambil. Elite gagal. Karena itu ga usah terlalu didengarlah elite-elite itu," demikian Prabowo. (san/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Jateng Terus Dorong Ferry Sosialisasikan Diri
Redaktur & Reporter : Adil