Prabowo: Kita Tidak Boleh Benci Orang Asing

Jumat, 08 Agustus 2014 – 00:40 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan kecurangan di pemilu presiden (Pilpres) 2014 sangat vulgar. Bahkan menurut Prabowo, sejak jauh-jauh hari kondisi seperti ini sudah diprediksi bakal terjadi. Kini, temuan data, saksi, dan bukti menunjukkan kenyataan tersebut. Untuk itu, Prabowo-Hatta membawanya ke Mahkamah Konstitusi (MK) guna mencari keadilan.

"Kami tahu ada pihak yang membuat daftar pemilih yang penuh dengan nama-nama hantu, nama orang yang tidak ada atau bahkan satu nama akan diulang-ulangi puluhan bahkan ratusan kali. Bahkan mencoba apa yang mereka sudah lakukan di masa lalu, yakni anak 6-7 tahun dipasang kembali namanya. Atau orang yang sudah meninggal dipasang lagi namanya," kata Prabowo, kepada wartawan, Kamis (7/8).

BACA JUGA: Mendagri Minta Kada Segera Antisipasi Berkembangnya Pengaruh ISIS

Kenyataan buruk itu, lanjut Prabowo, membuktikan bahwa praktik akal-akalan dalam Pilpres kali ini benar-benar terjadi. Akibatnya, demokrasi yang sudah dibangun secara susah payah, dibajak secara semena-mena.

"Mereka telah membuat demokrasi kita seperti sebuah lelucon, demokrasi yang seolah-olah demokrasi, demokrasi yang prosedural tapi tidak esensial. Demokrasi yang memiliki bentuk tapi tidak punya visi," ujar Prabowo.

BACA JUGA: Prabowo Diyakini Punya Bukti Intervensi Asing di Pilpres

Bila kecurangan itu dibiarkan, selain mencederai konstitusi dan keadilan hukum, negara menurut Prabowo, nantinya akan dipimpin sekelompok kaum oligarki yang suka hidup dalam kondisi korup dan kekayaan Indonesia terus dieksploitasi untuk asing.

"Meski begitu, dalam situasi ini selalu saya ajarkan kepada kawan-kawan saya, sahabat-sahabat saya, anak buah saya bahwa kita tidak boleh membenci orang lain. Bahkan kita tidak boleh benci orang asing sekalipun. Saya justru belajar dari manapun, kita sebagai bangsa harus belajar dari semua bangsa lain. Dan kalau mereka lebih berhasil jangan kita benci mereka, justru belajarlah dari mereka," saran Prabowo.

BACA JUGA: Dana Desa Tergantung Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk

Mengenai gugatan di MK, Prabowo menegaskan tidak ada maksud untuk membuat negara masuk ke dalam ketidakpastian. Apa yang dilakukannya, semata-mata untuk menegakkan keadilan hukum dan kepastian jaminan konstitusi sehingga kehidupan kenegaraan ke depan dapat tetap terjaga dengan baik.

"Kepada masyarakat saya menyerukan agar mencermati semua proses hukum di MK dengan baik serta terus menjaga kondisi tetap kondusif. Jangan sampai  terpancing isu negatif yang itu dibuat oleh para komprador lokal maupun asing. Kita harus percaya diri meski terus muncul berbagai isu dan tudingan negatif kepada kami. Jangan pula termakan opini yang terus digiring oleh sekelompok lembaga survei yang tetap berusaha mengerdilkan posisi kami," ungkap Prabowo.

Terakhir dikatakannya, kekuasaan bukanlah segala-galanya. Keterlibatannya dalam Pilpres 2014 ini adalah tugas dan panggilan sejarah.

"Kita bukan cari kekuasaan, kita minta mandat dari rakyat untuk memimpin bangsa ini. Kita ingin memimpin perubahan mendasar dengan cara elegan dan konstitusional," pungkas Prabowo Subianto.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi PKS Nilai Prabowo Versus Jokowi Baik untuk Bangsa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler