Prabowo Kritik Media, Pengamat Politik Bilang Begini

Rabu, 05 Desember 2018 – 21:12 WIB
Prabowo Subianto menghadiri Reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu (2/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens angkat bicara terkait sikap calon presiden Prabowo Subianto yang mengkritik media massa terkait pemberitaan Reuni 212 yang digelar di Monas, Jakarta, Minggu (2/12).

Menurut Boni, sikap Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut menunjukkan tidak memahami makna kebebasan pers yang sebenarnya.

BACA JUGA: Japri Adukan Dua Anggota Bawaslu ke DKPP Gara-gara Reuni 212

"Ini yang mereka keliru, tidak memahami arti kebebasan. Kebebasan itu bukan berarti mendikte pers. Pers punya fatsun, punya prinsip, punya core of conduct yang tidak bisa ditabrak atau dipengaruhi kelompok di luar institusi pers," ujar Boni di Jakarta, Rabu (5/12).

Menurut Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini, pers punya penilaian tersendiri terhadap sebuah kegiatan. Tidak bisa kemudian ada pihak tertentu marah karena pers tidak menempatkan berita terkait sebuah kegiatan menjadi laporan utama.

BACA JUGA: Bawaslu Sebut Reuni 212 Tak Melanggar, Boni: Memalukan!

"Ingat, tidak ada kewajiban televisi harus meliput seluruh acara Reuni 212. Tidak ada kewajiban semua koran meliput dan menaruh foto acara itu di halaman satu. Itu sebuah kekerdilan berpikir yang sangat memalukan," ucapnya.

Boni khawatir langkah Prabowo mengkritik pers dapat disimpulkan sebagai sikap tidak menghargai insan pers.

BACA JUGA: Boni: Kehadiran Anies di Reuni 212 Tak Sekadar Gubernur DKI

"Bisa juga kemudian muncul opini apa yang diperlihatkan Prabowo sebagai benih-benih otoritan, jangan-jangan kalau nanti jadi presiden kebebasan dibungkam," kata Boni.

Sebelumnya, Prabowo mengungkap kekesalannya pada pers terkait minimnya pemberitaan Reuni 212. Kekesalan tersebut dikemukakan saat Prabowo berada di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, (5/12).

"Ada belasan juta (umat hadir di Reuni 212). Mereka (pers) tidak mau melaporkan. Mereka telah mengkhianati tugas sebagai wartawan, sebagai jurnalis. saya katakan hei media-media yang tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak memandang predikat jurnalis lagi," kata Prabowo.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Analisis Boni soal Reuni 212 Jadi Gerakan Politik


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler