jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin prihatin dengan peristiwa duel maut berujung tewasnya satu orang di Sampang, Jawa Timur, gara-gara beda dukungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Tentu kami sangat prihatin ya," kata Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily di gedung DPR, Jakarta, Senin (26/11).
BACA JUGA: Jokowi Jadikan Kemenangan Trump dan Brexit Pelajaran
Ace menuturkan, seharusnya pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) tidak membuat semua menjadi berbeda pendapat yang menimbulkan perpecahan bahkan saling bunuh.
Menurutnya, pilpres di era demokrasi seperti sekarang ini adalah cara terbaik untuk memilih pemimpin. Karena itu, lanjut Ace, jika memang seseorang tidak suka terhadap calon presiden tertentu misalnya karena programnya jelek atau, dinilai tidak baik, sebaiknya jangan dipilih.
BACA JUGA: Kubu Jokowi Beberkan Bukti Prabowo Cs Biangnya Kompor
"Tidak usah harus kemudian berantem. Kita harus hadapi pilpres dan pileg ini dengan penuh kegembiraan. Kita lihat siapa calon presiden yang memang memiliki program yang lebih baik buat bangsa ini," ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya sangat prihatin terhadap pihak-pihak yang sampai membuat harus bunuh-membunuh gara-gara perbedaan politik.
BACA JUGA: Relawan Pinggiran Gelar Rakorda untuk Pemenangan Jokowi
"Sebaiknya ya berpolitik menurut saya tidak boleh baperan (bawa perasaan)," ungkapnya.
Dia mengatakan, pihaknya sudah menyarankan termasuk kepada tim sendiri agar jangan sampai perbedaan-perbedaan politik itu membuat terpecah belah.
"Jangan mengompori rakyat. Apalagi kemudian membawa narasi-narasi yang membuat segregasi masyarakat menjadi sangat kuat," kata wakil ketua Komisi VIII DPR itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembelaan Andre Gerindra soal Prabowo Ajukan Kredit ke BI
Redaktur : Tim Redaksi