Prabowo Melarang Pendukungnya Berdemonstrasi di MK, Pengamat: Sudah Tepat

Jumat, 19 April 2024 – 21:36 WIB
Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mengapresiasi sikap presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengimbau para pendukung atau simpatisannya untuk mengurungkan aksi di Mahkamah Konstitusi (MK) atau tempat-tempat lainnya.

Menurut Surokim, langkah Prabowo itu sudah tepat dan menunjukkan praktik berpolitik yang dewasa dan bijaksana.

BACA JUGA: Arahan Prabowo Agar Pendukung Tidak Turun ke Jalan Dinilai Sebagai Kenegarawanan

Pasalnya, kata dia, Prabowo mengutamakan kerukunan sehingga memberikan kesejukan di tengah situasi yang kembali memanas menjelang pembacaan putusan MK.

“Saya kira itu tindakan yang arif dan bijaksana dan bagian dari bentuk jiwa kenegarawanan. Kita hari-hari ini bisa dikatakan defisit jiwa-jiwa kenegarawanan,” ujar Surokim, Jumat (19/4/2024).

BACA JUGA: Ikuti Arahan Prabowo Subianto, Relawan Batal Gelar Aksi Damai di Depan MK Hari Ini

Surokim menambahkan ketegasan Prabowo untuk meredam gejolak para pendukungnya demi untuk kepentingan yang lebih panjang.

Dia mengatakan Prabowo bisa saja membiarkan massa aksi yang diklaim mencapai 100.000 orang itu menyampaikan aspirasinya di MK.

Namun, hal itu dianggap akan lebih banyak mendatangkan kemudaratan dari pada kemaslahatan

“Enggak gampang kemudian orang mau bersifat negarawanan, yang lebih mementingkan kepentingan negara, lebih mementingkan kepentingan masa depan, lebih mementingkan kepentingan-kepentingan futuristik yang lebih besar, kita defisit sekarang. Jadi, kalau Pak Prabowo punya sikap yang seperti itu luar biasa, itu harus diapresiasi menurut saya,” ucap Surokim

Lebih lanjut, Surokim menyampaikan langkah Prabowo itu perlu juga dicontoh oleh calon presiden (capres) atau elite partai lainnya, memberikan edukasi kepada para pendukungnya agar tetap menjaga kerukunan serta tidak memancing kegaduhan.

“Dan, semestinya elite dan tokoh-tokoh yang lain melakukan hal yang sama untuk mengedukasi publik untuk memberi tuntunan kepada publik. Jadi kenegarawanan itu kan sekaligus memberikan tuntunan hal yang nyata dipraktikkan oleh beliau,” paparnya.

Para capres dan elite lainnya, kata Surokim perlu mengembangkan sikap kenegarawanan, tidak mementingkan ego atau kepentingan pribadi maupun kelompoknya.

“Saya kira mereka perlu mengembangkan sikap kenegarawanan itu supaya levelnya menjadi naik, toh sebenarnya kontestasi itu bukan persoalan menang kalah sesungguhnya mereka semua akan menang, maksudnya bisa menang melawan egonya sendiri,” katanya.

“Jadi, semestinya semuanya harus bisa move on ke sana dan kalau praktik dan jiwa kenegarawanan itu diterapkan sebenarnya jauh lebih maslahat, jauh lebih bermakna untuk membangun masa depan negara ini, seharusnya mereka semua berada di level itu menurut saya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Surokim mengatakan Prabowo juga percaya terhadap mekanisme hukum di MK akan memberikan keadilan sehingga tidak perlu untuk melakukan aksi-aksi di luar jalur hukum.

“Itu salah satu praktik kenegarawanan yang dimiliki Prabowo artinya bahwa beliau sadar betul masih percaya dengan mekanisme hukum dan tidak perlu harus menempuh jalur turun ke jalan atau bahkan kekerasan,” bebernya.

Lebih lanjut Surokim mengatakan meski keputusan MK tidak dapat menyenangkan semua pihak, tetapi ia menghimbau agar para capres, elite parpol maupun masyarakat menerima dengan lapang dada apapun keputusan yang disampaikan oleh MK nantinya.

“Saya kira kita semua harus percaya bahwa MK berintegritas , untuk itu tidak harus dengan melakukan tekanan-tekanan yang sifatnya physical, harus menghindari hal yang begitu. Jadi, pilihlah jalur-jalur yang lebih damai, percaya kepada mekanisme yang sudah ada dan kita harus menyadari memang namanya keputusan akan sulit membahagiakan semua pihak,” urainya.

Menurut Surokim, jika semua pihak berpikir jauh ke depan, ia meyakini semuanya akan mau menerima putusan karena pada intinya semua demi kemajuan bangsa dan negara dengan cara menjaga persatuan dan kesatuan.

“Kalau perspektifnya diubah untuk kepentingan masa depan untuk kepentingan generasi mendatang untuk membangun kemaslahatan publik, saya kira akan ketemu di sana. Kepentingan-kepentingan itu akan saling menaut di sana, tetapi kalau perspektifnya hanya soal menang kalah, perebutan kekuasaan ya jatuhnya akan begitu akan sulit mengembangkan jiwa kenegarawanan,” ucapnya.

Surokim berharap suasana tetap kondusif dan dingin, ia meminta para capres dan elite untuk mendorong para pendukungnya tidak melakukan aksi yang menimbulkan perpecahan.

“Saya tentu berharap para elite bisa mengembangkan sifat kenegarawanan dan mempercayakan mekanisme hukum itu pada jalur-jalur yang absah, berikan kesempatan kepada MK untuk memutus secara baik-baiknya tanpa harus memberikan penekanan-penekanan,” ungkapnya.

“Kita semua harus bisa menghormati putusan MK yang sudah melalui berbagai tahap, menyelesaikan perkara melalui pengadilan itu kan jalan terhormat, tetapi mempengaruhi proses-proses pengambilan keputusan mungkin akan membuat situasi menjadi tidak kondusif,” ujar Surokim.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler