Prabowo Mengumpat dan Gebrak Podium, Hasto: Makin Runtuh Martabatnya

Selasa, 09 April 2019 – 20:46 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Aksi Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengumpat dan memukul-mukul podium saat berorasi di Yogyakarta dinilai sebagai perilaku yang tidak pantas bagi seorang calon pemimpin.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, umpatan mantan Danjen Kopassus itu kasar dan penuh emosi, sehingga meruntuhkan martabat pemimpin.

BACA JUGA: Berkampanye Bareng Jokowi, Kiai Maruf Baca Doa Lagi

Dalam berbagai kampanye yang ditampilkan Prabowo, PDI Perjuangan mengamati adanya persoalan serius terkait kepemimpinannya yang cenderung temperamental, keluarkan kata-kata kasar, dan ketidakpantasan etis di hadapan publik.

"Kata-kata kasar yang keluar dari Pak Prabowo semakin runtuhkan kredibilitas dan martabat pemimpin. Sikap egonya dan tampilannya elite sekitarnya yang biasa dengan hoaks dan fitnah, justru semakin memperburuk keseluruhan tampilan politik yang seharusnya positif dan penuh hal-hal baik," kata Hasto di sela kampanyenya ke NTT, Selasa (9/4).

BACA JUGA: Jelang Debat, Jokowi - Maruf akan Gelar Simulasi

BACA JUGA: Bantah Prabowo Pemarah, Fadli Zon Sindir Jokowi

Hasto melanjutkan, PDI Perjuangan berpendapat bahwa karakter pemimpin akan ikut menentukan kultur positif dan martabat bangsa.

BACA JUGA: Abdee Negara: Daya Tampung GBK Normalnya 120 Ribu Orang

"Ketika Pak Jokowi tampil sebagai sosok apa adanya, merakyat, visioner dan selalu bergulat dengan apa pun persoalan rakyat sambil terus kedepankan optimisme, maka hal ini menghasilkan kultur bangsa yang bergerak maju dan mengejar prestasi. Sebaliknya, Pak Prabowo yang emosional dan sering keluarkan kata-kata yang tidak pantas, hadirkan ketakutan, kegelisahan akut dan pesimisme," jelas dia.

Atas berbagai tampilan gebrakan temperamental Prabowo termasuk larangan bagi penonton yang menertawakan dirinya saat debat yang lalu, kata Hasto, harus dilihat sebagai persoalan serius tentang watak dan karakter pemimpin yang berkorelasi langsung dengan peradaban bangsa.

Dia menerangkan, politik adalah proses berpenghidupan kebangsaan yang seharusnya mengontestasikan hal-hal baik, dan membawa kemajuan peradaban, serta kebaikan bagi bangsa dan negara. "Pilpres akhirnya menampilkan kontradiksi karakter dasar pemimpin," tandas Hasto.

Dalam video yang beredar, kampanye Prabowo di Yogyakarta tampak memukul-mukul meja hingga rusak. Saat Prabowo marah-marah di depan pendukungnya itu, seketika elite PAN Amien Rais mencoba menenangkan. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Prabowo Pemarah, Fadli Zon Sindir Jokowi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler