jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno diyakini tetap terkena imbas dari terungkapnya kasus Ratna Sarumpaet.
Aktivis perempuan tersebut sebelumnya mengaku dianiaya tiga orang saat berada di Bandung. Namun terungkap, lebam di sekujur wajah Ratna bukan karena dianiaya, tapi efek operasi sedot lemak di bagian pipi.
BACA JUGA: Jubir Jokowi Sebut Sandiaga dan Timnya Produsen Hoaks
Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, imbas yang paling dirasakan pasangan calon presiden nomor urut 02 kemungkinan merosotnya elektabilitas.
Terungkapnya kebohongan Ratna sedikit banyak mengurangi simpati masyarakat terhadap kubu Prabowo-Sandi. Apalagi belakangan kasus hoaks menjadi musuh bersama, setelah terungkapnya produsen hoaks saracen beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Ongkosi Ratna Sarumpaet ke Chili, Anies Dikritik Ketua DPRD
"Besar atau kecil kasus Ratna Sarumpaet berdampak kepada elektabilitas Prabowo-Sandi," ujar Ujang kepada JPNN, Selasa (9/10).
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini mendasari pandangannya pada sejumlah fakta. Antara lain, Ratna merupakan tim kampanye nasional pasangan calon presiden yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Sidak Bilik Ratna Sarumpaet, Ini Hasilnya
Meski Prabowo menegaskan Ratna telah diberhentikan dari tim kampanye yang mendukungnya, tetap saja tak mampu menghapus persepsi masyarakat. Apalagi diketahui, Ratna beberapa tahun terakhir getol mengkritik pemerintah.
"Jadi, walaupun Prabowo tidak bersalah, tapi karena kesalahan seorang Ratna, Prabowo terbawa-bawa. Itulah politik," pungkas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Kasus Ratna Sarumpaet, Amien Rais Diminta Kooperatif
Redaktur & Reporter : Ken Girsang