jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden, Prabowo Subianto, mempublikasikan rekaman pidatonya yang terbaru, setelah dinyatakan kalah dalam Pemilihan Presiden 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum.
Dilansir dari rakyat merdeka online (Grup JPNN), Jumat (25/7), dalam video berdurasi 13 menit 51 detik yang diposting siang tadi di akun facebooknya, Prabowo duduk berpidato di sebuah lokasi yang tak dijelaskan, mengenakan kemeja putih.
BACA JUGA: Jokowi Tampung Masukan Masyarakat Lewat Facebook
Kepalanya tetap mengenakan peci hitam. Di belakangnya, sebuah lemari besar dipenuhi buku dan di sudut terdapat bendera Indonesia dan panji kebesaran mantan panglima militer.
Di pembukaan pidato, Prabowo mengatakan bahwa ada kalanya kita harus memilih pilihan yang sulit. Apakah membela kebenanran atau merestui ketidakbenaran. Apakah berdiri tegak untuk membela keutuhan bangsa, kemandirian bangsa dan nilai-nilai yang kita junjung tinggi atau menyerah kepada uang.
BACA JUGA: 2.520 Peserta Mudik Bareng PGN
Prabowo sempat menyinggung sejarah perjuangan tahun 1945 di Surabaya, dimana para pemimpin rakyat dihadapkan kepada pilihan semacam tadi. Apakah menyatakan kemerdekaan atau menunggu kemerdekaan diberikan. Menurut dia, keduanya adalah pilihan sulit dan mengandung risiko.
Dikisahkannya, dalam krisis besar Indonesia, misalnya tahun 1965, bangsa ini juga dihadapi pilihan apakah membela Pancasila atau menyerah pada ideologi yang tidak sesuai bangsa, yaitu komunisme. Demikian juga di tahun 1998. Banyak pemimpin yang diberikan pilihan susah. Membela sistem demokrasi atau berani membawa reformasi dan demokrasi, yang nyatanya berhasil dijalankan selama 16 tahun terakhir.
BACA JUGA: Soal Status Agama Bahai, Mendagri Tunggu Arahan Kemenag
Namun Prabowo mengungkapkan, justru di era reformasi ini juga dirinya mendapatkan banyak serangan fitnah.
"Banyak lawan saya yang selalu hendak mendiskrekditkan saya. Saya digambarkan sebagai orang haus kekuasaan, orang yang bernafsu untuk berkuasa dan saya digambarkan selalu menggunakan kekerasan, kejam dan sebagainya," ujar Prabowo dalam video yang bisa disimak lewat akun facebooknya.
Namun Prabowo tegaskan bahwa dirinya telah membuktikan selama belasan tahun bahwa dirinya selalu mengutamakan jalan damai. Sebagai mantan prajurit, ia sangat memahami penderitaan akibat jalan perang atau kekerasan.
"Komandan saya yang saya hormati gugur di tangan saya, anak buah saya yang terbaik gugur di sekitar saya. Saya harus beritahu ke orang tua mereka bahwa putranya gugur di bawah kepemimpinan saya," ucapnya.
Karena sudah memahami keadaan akibat kekerasan atas perang itu, Prabowo kembali menegaskan bahwa dirinya selalu inginkan jalan damai dalam memecahkan sebuah masalah.
"Saya selalu ingin jalan damai," tegasnya. (ald/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelindo II Lepas 10 Ribu Pemudik ke Jawa dan Sumatera
Redaktur : Tim Redaksi