Prabowo Sebut Banyak Pelabuhan Dikelola Asing, Benarkah?

Minggu, 17 Februari 2019 – 22:00 WIB
Prabowo Subianto saat debat capres kedua, Minggu (17/2) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Saat debat capres kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) malam, Prabowo Subianto menyebut banyak pelabuhan yang saat ini dikelola asing. Benarkah?

Fakta menunjukkan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak memungkiri keinginan pemerintah agar bandara dan pelabuhan dikelola oleh pihak asing. Soal pengelolanya, Budi tak ingin pandang bulu.

BACA JUGA: Pak Kapolda Pastikan Tak Ada Korban Akibat Ledakan di Parkir Timur

BACA JUGA: Pihak Asing Berhasrat Ingin Kuasai Aset Vital Pelabuhan

Diberitakan Jawapos.com, salah satu negara investor potensial tersebut yaitu India. Hubungan baik kedua negara yang telah berlangsung lama ingin terus ditingkatkan melalui bentuk investasi.

BACA JUGA: Kritik Bagi-Bagi Lahan Jokowi, Prabowo: Kalau Kami Semua Dikuasai Negara

"Pada dasarnya, kita menghendaki foreign investor bisa mengelola pelabuhan, airport, oleh karenanya saya akan mengadakan one on one meeting dengan beberapa perusahaan, khususnya perusahaan-perusahaan yang memiliki pengalaman mengelola airport dan pelabuhan," ujarnya di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Senin, 19 Maret 2018.

BACA JUGA: Penjelasan Kapolda soal Ledakan Keras di Parkir Timur SUGBK

Pendukung Prabowo Subianto di debat capres kedua, Minggu (17/2). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Ini menjadi penting karena india ekonominya tumbuh besar sekali dan Indonesia punya hubungan yang baik sejak lama dan hubungan baik itu kita akan improve. Banyak perusahaan-perusahaan India yang sudah eksis di sini (Indonesia), yang juga bisa survive dan juga bisa menghasilkan banyak kreasi-kreasi, saya pikir hubungan baik antara Indonesia dan India ini bisa didalami, bisa diimprove dalam suatu kegiatan yang konkrit. Khususnya di airport dan di pelabuhan," tambah Budi Karya Sumadi saat itu.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II ini juga membuka peluang kerja sama di sektor perkeretaapian. Nantinya, skema yang akan digunakan untuk investasi tersebut adalah Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Bukan tidak mungkin di kereta api karena satu proyek kereta api yang dari Makassar ke Pare-Pare, sebagian daripada investasinya kita lakukan secara KPBU, itu dimungkinkan apabila India masuk ke kereta api selain seaport dan airport," jelas dia.

BACA JUGA: Bicara di Debat, Jokowi Beber Ratusan Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo

Khusus bandara dan pelabuhan, Budi menjelaskan ada beberapa yang bisa ditawarkan, salah satunya Bandar Kualanamu di Medan dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan.

"Tapi diluar itu ada lagi airport yang dalam skala menengah itu ada Raden Inten di Lampung, Tarakan dan Labuan Bajo. Kalau seaport, yang available itu mestinya di Kuala Tanjung dan Bitung," terang Budi Karya Sumadi saat itu. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pamer Sudah Bagikan 2,6 Juta Hektare Lahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler