Prabowo Serang Presiden Sebelumnya, Anak SBY Bilang Begini

Minggu, 14 April 2019 – 02:39 WIB
Bakal capres Prabowo Subianto bersama cawapres Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Jakarta (12/9). Ilustrasi : Issak/Jawapos.com

jpnn.com, JAKARTA - Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak ingin menambah polemik dengan mengomentari pernyataan calon presiden Prabowo Subianto dalam debat Pilpres 2019 kelima. Dalam debat tersebut, Prabowo mengkritik presiden sebelumnya terkait masalah industrialisasi.

"Saya tidak ingin mengomentari lebih jauh," kata AHY ditemui di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).

BACA JUGA: Dukungan Ustaz Somad Diyakini Berbuah Kejutan

Namun, AHY menyebut setiap pemimpin Indonesia memiliki prestasi di tengah kekurangan yang ada. Atas capaian setiap presiden sebelumnya itu, kata AHY, harus menuai apresiasi dari pihak mana pun.

"Jelas bagi saya setiap yang dilakukan oleh generasi pendahulu itu wajib diapresiasi. Segala yang baik apalagi kalau itu memang terasa oleh rakyat kita. Namun, sekali lagi, tentu karena masa kepemimpinan yang dibatasi oleh undang-undang ada hal-hal yang belum tuntas ada hal-hal yang belum sempurna," ucap dia.

BACA JUGA: Kader Demokrat Berencana Keluar dari Koalisi Prabowo - Sandi?

BACA JUGA: Seru! Debat Jokowi Vs Prabowo Menyerempet Presiden Sebelumnya

Sementara itu, kata AHY, tugas pemimpin selanjutnya harus memperbaiki kekurangan presiden sebelumnya. Dari situ, perbaikan negara akan berjalan berkala.

BACA JUGA: Awali Debat, Prabowo Langsung Sebut Indonesia Berjalan ke Arah Salah

"Artinya yang sebaiknya inginkan adalah para pemimpin yang terus menghargai para pendahulunya dengan semangat untuk menjadi lebih baik dari pendahulunya," ungkap dia.

Sebelumnya, Prabowo terlibat debat sengit dengan Jokowi terkait industrialisasi. Prabowo awalnya mengkritik deindustrialisasi pemerintah karena selama empat tahun lebih terjadi impor.

Jokowi menjawab fokus pemerintah saat ini yakni membangun infrastruktur. Menurut dia, dengan pembangunan infrastruktur, akan terhubunglah kawasan industri, maupun pariwisata. Tidak mungkin begitu membangun infrastruktur, langsung mengekspor.

Menerima jawaban Jokowi, Prabowo menyebut negara harus kembali kepada UUD 1945 khususnya Pasal 33. Dia mengatakan perlu merencanakan pembangunan industrialisasi, menciptakan lapangan kerja, dan menyejahterahkan petani dan nelayan.

"Saya tidak salahkan bapak. Ini kesalahan besar, presiden-presiden sebelum bapak. Kita semua harus bertanggung jawab," ungkap Prabowo. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seru! Debat Jokowi Vs Prabowo Menyerempet Presiden Sebelumnya


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler