jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan koalisi Gerindra dengan PKS dan PAN tak akan berubah.
"Koalisi PKS, PAN dan Gerindra saya pastikan sudah de facto. Walau memang tidak terlalu nyata," ucap Prabowo dalam pidato politiknya di depan ratusan ulama dalam Ijtima Ulama di Hotel Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7) malam.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Ungkap Status Koalisi Gerindra, PKS dan PAN
Prabowo juga menegaskan, jika rakyat Indonesia ternyata tidak terlalu menginginkan namanya menjadi calon presiden, dia siap mendukung siapa pun calonnya.
"Saya siap jadi alat perubahan. Saya siap menjadi alat umat dan negara. Tapi kalau saya tidak diinginkan, saya siap mendukung. Yang terpenting negeri ini bisa berdiri di atas kaki sendiri dan terbebas dari kehancuran," ucap Prabowo.
BACA JUGA: Giliran Samijo Bekasi Beraksi untuk Dukung Jokowi
Dalam pidatonya, Prabowo mengkritik pemerintah dengan tema yang sama yakni bagaimana penguasaan kekayaan bangsa Indonesia dikuasai oleh pihak asing. Prabowo mengungkap, bila rakyat memberikan mandat, maka dia siap mempertahankan kedaulatan bangsa dan keadilan sosial yang tertuang di UUD 1945.
“Yakni bagaimana keadilan sosial, rakyat kecil, menjadi sangat tertindas. Khususnya umat islam yang mayoritas di negeri ini," ucapnya.
BACA JUGA: Tokoh Muda Papua Deklarasi Dukung AHY Maju di Pilpres 2019
Prabowo menjelaskan, bahwa selaku (mantan) tentara, dia dekat dengan ulama. "Saya dekat dengan NU, Muhammadiyah dan saya dekat dengan Habib Rizieq Shihab. Dan saya tegaskan beliau adalah imam besar umat Islam," pungkasnya. (dilindopos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komarudin Watubun: SBY Peragu, Jangan Bawa Nama Bu Mega
Redaktur & Reporter : Adek