jpnn.com, JAKARTA - Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) Letnan Jenderal TNI Dodik Widjanarko mengungkapkan bahwa Prada MI yang menjadi pemicu serangan oknum tentara ke Polsek Ciracas di Jakarta Timur sempat menenggak miras.
Tak hanya menenggak minuman beralkohol, Prada MI juga berbohong dengan mengaku sebagai korban pengeroyokan..
BACA JUGA: Gegara Ulah Prada MI, TNI AD Harus Ganti Rugi Sampai Sebanyak Ini
Dodik menyampaikan hal tersebut saat menggelar jumpa pers di Markas Puspomad, Jakarta Pusat, Rabu (9/9), terkait hasil pengusutan kasus penyerangan Polsek Ciracas
"Yang bersangkutan minum minuman keras Anggur Merah Gold," kata Dodik.
BACA JUGA: Bahagia Salsha Sudah Putus dari Lutfi Agizal, Iis Dahlia: Anak Gue mah Enggak Bisa Bohong
Setelah menenggak miras, Prada MI yang menunggangi sepeda motor Honda Blade hitam bernomor B 3580 TZH mengalami kecelakaan tunggal. Motor itu milik atasan Prada MI.
Namun, dia tidak membawa surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Tanpa pikir panjang, Prada MI mengarang cerita yang dia sampaikan ke rekan-rekannya sesama tentara.
BACA JUGA: Kesulitan Menghubungi Nella Kharisma, Inul Daratista: kok Kayak Orang Ngemis
Dodik menjelaskan, Prada MI Mengarang cerita karena takut dihukum jika ketahuan telah mengalami kecelakaan karena minum miras.
"Takut, merasa bersalah karena sepeda motor Honda Blade hitam B 3580 TZH yang dipinjamkan oleh pimpinan mengalami rusak, serta takut diproses hukum karena saat mengendari motor tidak punya SIM dan enggak bawa STNK," beber Dodik.
Menurut Dodik, ada dua saksi yang menyebut Prada MI meminum miras. Keduanya ialah Serka ZBH dan Prada AN yang juga minum bersama Prada MI.
"Tersangka Prada MI diketahui hanya minum dua gelas," ujar Dodik.
Sebagai informasi, ulah Prada MI memancing rekan-rekannya sesama tentara menyerang Polsek Ciracas di Jakarta Timur pada Sabtu (29/8). Puspomad telah sudah menetapkan puluhan tersangka dari unsur TNI AD yang terlibat penyerangan itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan