jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo angkat suara terkait informasi adanya dugaan pemukulan seorang praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) oleh sepuluh orang oknum praja lainnya di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (28/8).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini meminta agar IPDN memberi sanksi tegas pada para pelaku. "Jangan diberi kesempatan, jangan diberi kelonggaran sanksi. Ini mengganggu kehormatan IPDN khususnya Kemendagri," ujar Tjahjo di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (28/8).
BACA JUGA: DPD: Kualitas Pengelolaan Sampah di TPST Bantargebang Harus Ditingkatkan
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, sanksi tegas perlu diambil karena IPDN merupakan kampus revolusi mental. Seluruh praja dididik untuk patuh dan taat pada aturan yang berlaku. Apalagi sekarang ini sudah tidak lagi zamannya aksi kekerasan dalam pendidikan.
"Harus dijaga kehormatan harga diri sebagai lembaga revolusi mental khuususnya calon pegawai negeri sipil," ucapnya.
BACA JUGA: Indonesia Mau Tawarkan Kerupuk ke Rusia untuk Imbal Beli 11
Terpisah, Rektor IPDN Ermaya Suradinata membenarkan peristiwa pemukulan tersebut. Bahkan kini sanksi menurutnya telah diberikan terhadap sepuluh praja yang diduga sebagai pelaku.
Selain itu, sanksi juga diberikan pada pendamping siswa. Tercatat satu pendamping siswa langsung diberhentikan atas kejadian tersebut.
BACA JUGA: Cegah Pulau Dicaplok Negara Lain, DPD Usul RUU Perbatasan
"Pemukulan ringan karena pacaran, yang dipukul memar bibir dan sudah aktif kuliah. Pemukul lima orang diturunkan pangkat dan tingkat, serta lima orang diskorsing enam bulan dan satu pengasuh diberhentikan," pungkas Ermaya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yohana: Harus Bersinergi Memerangi Kekerasan Anak dan Perempuan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang