Prajurit Tewas Diserang KKB, Legislator Ini Minta Evaluasi Penanganan Keamanan di Papua

Senin, 17 April 2023 – 14:08 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Foto: dok Ridwan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani meminta dilakukan evaluasi penanganan keamanan di Papua menyusul insiden penyerangan kepada tim penyelamat pilot Susi Air dari TNI.

"Perlu ada kebijakan jelas dari pemerintah pusat, karena faktanya eskalasi gangguan keamanan di Papua tidak bisa lagi diselesaikan dengan cara-cara biasa seperti yang dilakukan selama ini," kata legislator Fraksi Golkar itu melalui layanan pesan, Senin (17/4).

BACA JUGA: KKB Menyerang TNI, 1 Pasukan Khusus Gugur, Pengamat Intelijen Bilang Begini

Sebelumnya, pilot Susi Air Philip Mark Merthens ditawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 7 Februari 2023.

Namun, satu prajurit Pratu Miftahul Arifin yang menjadi anggota tim penyelamat Philip, tertembak oleh KKB ketika melakukan operasi.

BACA JUGA: KKB Serang Prajurit TNI Secara Brutal, Panglima Keluarkan Perintah

Christina mengatakan pemerintah perlu merumuskan peta besar solusi gangguan keamanan di Papua menyusul tewasnya Pratu Miftahul.

Dia menyatakan pendekatan pembangunan ekonomi di Papua yang menjadi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya kurang memberi penekanan pada aspek gangguan keamanan.

BACA JUGA: KKB Menyerang TNI, Pratu Arifin Jatuh ke Jurang, Ada Serangan Ulang

"Kami tidak ingin ada prajurit lagi yang gugur dan jangan lagi jatuh lebih banyak korban warga sipil," lanjut Christina.

Dia mengatakan peta besar ini sangat penting dirumuskan karena TNI selama ini bergerak di Papua untuk mendukung operasi penegakan hukum oleh Polri.

Terlebih lagi, kata Christina, pemerintah melalui Menko Polhukam telah menyebut KKB sebagai kelompok teroris sejak 29 April 2021.

"Maka sudah waktunya Perpres Pelibatan TNI dalam mengatasi Terorisme diundangkan, sehingga jelas peran seperti apa yang bisa dilakukan TNI," ujar dia.

Christina merasa prajurit TNI di Papua sering mengalami dilema untuk bergerak menanggulangi KKB karena selalu dikaitkan dengan HAM.

"Personel TNI dan Polri menjadi korban, warga sipil menjadi korban. Sampai kapan ini mau dibiarkan? Kami menunggu keseriusan pemerintah," ungkapnya. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB Menyerang TNI di Nduga, Banyak yang Gugur, Disandera, dan Hilang


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Christina Aryani   DPR   TNI   Papua   Keamanan   KKB  

Terpopuler