Praktek Perbankan Dinilai Mirip Rentenir

Jumat, 20 Januari 2012 – 22:26 WIB

JAKARTA - Ketua Umum DPP Kerukunan Usaha Kecil Menengah Indonesia (Kukmi), HM Azwir Dainy Tara menegaskan praktek perbankan di Indonesia dewasa ini sudah mengarah kepada praktek usaha rentenir. Fungsi-fungsi lainnya yang juga melekat pada perbankan seperti fungsi intermediasi dan tidak bersungguh-sungguh melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR).

"Praktek perbankan dewasa ini sudah mengarah pada praktek usaha rentenir dengan hitungan empat-enam. Artinya pinjam empat, kembalikan enam. Bedanya dengan rentenir, pelaku perbankan berseragam dan rapi," kata Azwir Dainy Tara, saat menutup Pelatihan UMKM Angkatan Pertama, di kantor UMKM, kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (20/1).

Fungsi-fungsi lainnya yang juga diatur dalam undang-undang seperti fungsi intermediasi dan CSR, menurutnya, nyaris mereka abaikan. Praktek yang bernuansa rentenir pada dunia perbankan , menurut anggota Komisi VI DPR itu, terlihat dari produk kartu kredit yang mendorong masyarakat untuk konsumtif dan perbankan mendapat keuntungan seperti hitungan empat-enam.

Tapi untuk kondisi ekonomi sekarang ini, lanjut Azwir, praktek seperti itu masih mentolerir karena perbankan Indonesia dewasa ini juga harus berkompetsisi dengan bank asing yang dengan sangat mudahnya bisa berusaha di Indonesia.

"Tapi untuk kondisi ekonomi seperti sekarang masih kita tolerir, karena dalam praktek bank yang mengarah ke rentenir itu secara relatif masih menolong pengusaha kecil dan menengah," kata politisi Partai Golkar itu.

Dalam kesempatan itu, anggota DPR asal Sumatera Barat itu juga mengingatkan anggota Kukmi yang telah menjalani pelatihan membangun usaha selama dua hari, yakn 19 dan 20 Januari 2012, ini dapat lebih meningkatkan kemandirian dan daya saing dalam menjalankan usahanya masing-masing.

"Dengan modal bakat saja, saudara-saudara sudah sanggup mempertahanan keberlangsungan usaha. Setelah mengikuti pelatihan ini hendaknya para usahawan yang tergabung dalam Kukmi makin mandiri dan berdaya saing lebih serta berdisiplin tinggi," harap Azwir.

DPP Kukmi, lanjutnya, akan selalu membina dan memantau perkembangan usaha anggotanya di seluruh pelosok tanah air. Untuk itu jangan pernah ragu menyampaikan segala kesuksesan dan kegagalan yang dilalui dalam berusaha. Yang pentng jangan berputus-asa.

Pelatihan usaha ini terselenggara atas kerjasama Kukmi dengan PT Angkasa Pura I (Persero) diikuti oleh 90 orang usahawan Kukmi dari seluruh Indonesia. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen Pajak Patuhi Putusan MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler