Praktik PETI Marak, Gubernur Ganteng Ajak Warga Hidupkan Lagi Sawah

Senin, 31 Oktober 2016 – 13:31 WIB
Zumi Zola. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAMBI - Praktek Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Provinsi Jambi cukup marak belakangan ini.

Bahkan, kegiatan ilegal ini dinilai mulai mengkhawatirkan. Sebab selain menimbulkan bahaya pagi penambang itu sendiri, juga merusak lingkungan.

BACA JUGA: Kunjungi NTB, Menhub: Banyak Hasil Tanam yang Bisa Dibawa

“Ini karena disebabkan himpitan ekonomi yang semakin berat,” ujar Gubernur Jambi Zumi Zola seperti diberitakan Jambi Independent (Jawa Pos Group) hari ini.  

Zola mengatakan Pemerintah sudah menawarkan solusi untuk mengatasi beratnya himpitan ekonomi tersebut.

BACA JUGA: Adisutjipto Tak Mencukupi Lagi, AP I Kebut Bandara Kulonprogo

Menurut Zola, mayoritas masyarakat bergantung pada pertanian dan berkebun khususnya karet dan sawit. 

Pemerintah, lanjutnya sudah memberikan solusi agar masyarakat mengalihkan sumber mata pencahariannya ke sektor peternakan dan perikanan. 

BACA JUGA: Jagalan Festival Angkat Pamor Kotagede

Kemudian, pertanian pagi, jagung, atau kedelai. 

"Karena sawit dan karet sudah tidak bisa lagi menopang kehidupan. Jadi ada solusi lain, perikanan, peternakan, pertanian padi, jagung, kedelai. silakan ajukan ke Pemerintah, pasti dibantu," katanya. 

Dia mengatakan aktifitas PETI ini sangat merugikan Pemerintah dan membahayakan nyawa penambang. Terbukti 11 orang tertimbun saat sedang menambang di Kabupaten Merangin. 

Dia mengatakan, meski sudah banyak menelan korban jiwa, ternyata pelakunya tidak jera. Pemprov beserta Kepolisian dan TNI serta Pemerintab Kabupaten, menurutnya sudah melakukan upaya pencegahan dan pelarangan praktek PETI. 

"Tapi kenyataan dilapangan terus ada yang beroperasi. Ditangkap satu alat berat timbul lima lago. Ditangkap lima timbul 10, sudah pasti ada yang memodalkan sehingga sudah ratusan alat berat yang tersebar beroperasi di tiga Kabupaten, Merangin, Sarolangun dan Bungo," ungkap Gubernur.

Gubernur mengatakan, jangan ada lagi semua dompeng mengatas namakan masyarakat. Karena masyarakat tidak mungkin dengan mudah membeli alat berat. 

"Coba lihat alat berat itu berapa harganya, sudah pasti ada cukong yang membelikannya. Sekali lagi saya jelaskan masyarakat mau bibit apa saja kita bantu, asalkan tidak mendompeng lagi," kata Zola. 

Dikatakan Gubernur, Kegiatan PETI ini sudah disampaikan pada Polri dan Menteri terkait untuk dapat mencarikan solusi. 

Aktifitas PETI sendiri menurutnya sangat merusak lingkungan. Disamping mencemari air, aktifitas ini juga sangat berbahaya. 

"Bagi penambang tradisional nanti akan kita buat aturannya, jangan merusak lingkungan, serta jaga keselamatan kita juga orang lain," tandasnya. (enn/mui/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sayang Banget, Moge Terbakar Akibat Korsleting


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler