JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mengatakan ada aktor yang menyebabkan terjadinya perusakan dan pembakaran kantor pemerintahan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Karena itu dia meminta agar otak pelaku perusakan dan pembakaran tersebut segera ditangkap.
"Bukan orang yang di lapangan, tapi otaknya. Rusuh Palopo ada yang menggerakkan sehingga orang jadi marah," ujar Pramono di DPR, Jakarta, Senin (1/4).
Pramono menyayangkan kerusuhan di Palopo. Kata dia, ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) telah merusak nilai demokrasi.
Itu sebabnya politisi PDI Perjuangan itu meminta aparat penegak hukum segera bertindak sehingga negara terlihat tampil pada saat masyarakat menghadapi persoalan. "Orang yang bertanggung jawab, harus dimintai tanggung jawab. Pemerintah harus bertindak tegas," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, massa pendukung calon wali kota/wakil wali kota yang kalah, Haidir Basir-Thamrin Jufri, diduga membakar enam gedung perkantoran karena tidak menerima kekalahan itu pada hari Minggu (31/3)
Kerusuhan terjadi sebagai buntut pemilihan kepala daerah di Kota Palopo, Sulsel. Perkantoran yang dibakar massa antara lain kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar, kantor Wali Kota Palopo, kantor Dinas Perhubungan, kantor Panitia Pengawas Pemilu, kantor Kecamatan Wara Timur, dan kantor harian Palopo Pos.
Dalam pilkada Palopo, pasangan calon kepala daerah Judas Amir-Akhmad Syarifuddin diusung Partai Golkar. Sedangkan Haidir-Thamrin diusung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan sejumlah partai politik lain.
Dalam pemilihan kepala daerah putaran pertama pada 22 Januari lalu, Haidir-Thamrin meraih 19.561 suara dan Judas-Akhmad 19.489 suara. Keduanya pun lolos ke putaran kedua mengalahkan lima pasangan calon lain. Dalam rekapitulasi penghitungan suara putaran kedua, Judas-Akhmad berbalik unggul dengan 37.469 suara. Haidir-Thamrin meraih 36.731 suara. Partisipasi pemilih 69,11 persen. (gil/jpnn)
"Bukan orang yang di lapangan, tapi otaknya. Rusuh Palopo ada yang menggerakkan sehingga orang jadi marah," ujar Pramono di DPR, Jakarta, Senin (1/4).
Pramono menyayangkan kerusuhan di Palopo. Kata dia, ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) telah merusak nilai demokrasi.
Itu sebabnya politisi PDI Perjuangan itu meminta aparat penegak hukum segera bertindak sehingga negara terlihat tampil pada saat masyarakat menghadapi persoalan. "Orang yang bertanggung jawab, harus dimintai tanggung jawab. Pemerintah harus bertindak tegas," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, massa pendukung calon wali kota/wakil wali kota yang kalah, Haidir Basir-Thamrin Jufri, diduga membakar enam gedung perkantoran karena tidak menerima kekalahan itu pada hari Minggu (31/3)
Kerusuhan terjadi sebagai buntut pemilihan kepala daerah di Kota Palopo, Sulsel. Perkantoran yang dibakar massa antara lain kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar, kantor Wali Kota Palopo, kantor Dinas Perhubungan, kantor Panitia Pengawas Pemilu, kantor Kecamatan Wara Timur, dan kantor harian Palopo Pos.
Dalam pilkada Palopo, pasangan calon kepala daerah Judas Amir-Akhmad Syarifuddin diusung Partai Golkar. Sedangkan Haidir-Thamrin diusung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan sejumlah partai politik lain.
Dalam pemilihan kepala daerah putaran pertama pada 22 Januari lalu, Haidir-Thamrin meraih 19.561 suara dan Judas-Akhmad 19.489 suara. Keduanya pun lolos ke putaran kedua mengalahkan lima pasangan calon lain. Dalam rekapitulasi penghitungan suara putaran kedua, Judas-Akhmad berbalik unggul dengan 37.469 suara. Haidir-Thamrin meraih 36.731 suara. Partisipasi pemilih 69,11 persen. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sketsa Wajah Pelaku Cebongan Belum Sempurna
Redaktur : Tim Redaksi