Melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Pramono Anung menanggapi pernyataan juru bicara presiden, Andi Mallarangeng yang juga Ketua DPP Demokrat tersebut dengan tegas bahwa PDIP bukan penunggu kereta.
Sebelumnya, Andi Mallarangeng mengumpamakan PDIP ketinggalan kereta dalam pengusulan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II sehingga 34 pos menteri sudah terisi dan didominasi oleh kader partai politik anggota koalisi, termasuk tiga menteri berasal dari Partai Golkar.
Menurut Pramono, PDIP adalah kapal selam yang besar dan berjalan sendiri"Yang jelas PDIP bukan penunggu kereta, PDIP adalah kapal selam yang besar yang tentunya akan bergerak dengan sendirinya," katanya usai menghadiri sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (20/10).
Sesuai janjinya, Pramono juga menyatakan sikap PDIP terhadap pemerintahan SBY-Boediono
BACA JUGA: Megawati Tetap Pilih Tak HAdir
Sikap yang diambilnya adalah menjadi mitra yang strategis dan kritis."Dalam konteks yang seperti ini kita akan menjadi penyeimbang atau mitra yang strategis pada pemerintahan lima tahun ke depan," katanya.
Lebih jauh, Pramono mengatakan PDIP menyadari bahwa pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri-sendiri sehingga membutuhkan pengawal, pengawasan dan mitra yang kritis
Sebagai mitra yang kritis kata Pramono, PDIP akan menjadi pemnyeimbang di pemerintahan
BACA JUGA: TK Berapa Kali Salah Ucap
BACA JUGA: SBY Puji Para Rivalnya
Kebijakan yang pro rakyat akan didukung, namun jika kebijakan itu tidak pro rakyat maka PDIP akan mengkritisi secara terbuka.(awa/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Utusan 13 Negara Turut Hadir
Redaktur : Tim Redaksi