Dia menegaskan, sebenarnya tidak ada untungnya Anggota DPR memiliki senpi dengan alasan apapun. “Saya mendengar ada beberapa orang (anggota DPR) memiliki (senpi). Dan tidak ada untungnya bagi anggota DPR memiliki senjata api, karena seseorang yang punya senjata api itu menunjukkan ketidakpercayaan dirinya,” kata Pramono.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, jika sudah menjadi anggota DPR yang merupakan representasi wakil dari masyarakat. “Jadi kalau dia (anggota DPR) masih bawa senjata kemana-mana, artinya dia tidak percaya diri. Menurut saya, ini sebagai cermin bahwa yang bersangkutan pengecut.”
Namun Pramono tidak menyebut berapa persen dari 560 Anggota DPR yang memiliki senpi. Bahkan ia juga ogah menyebutkan dari fraksi mana saja wakil rakyat yang terhormat itu memiliki senpi. “Saya tidak tahu berapa persen,” tambahnya.
Pramono kembali menegaskan bahwa bagi anggota DPR tidak perlu memiliki senjata pribadi. Karena, tegas dia, senjata pribadi itu membuat seseorang merasa lebih emosional dan lebih gagah-gahahan. “Dan itu tidak menguntungkan,” tegasnya.
Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu juga mengingatkan, bagi warga sipil lain juga tidak ada untungnya memegang senpi. Karenanya, Pramono meminta sudah waktunya polisi segera menertibkan warga sipil termasuk anggota DPR yang memang tidak memerlukan itu.
“Kalau (Anggota DPR) alasannya katakanlah untuk pergi ke daerah konflik saat kunjungan kerja, kan pergi le daerah konflik sudah dikawal polisi,” ujarnya.
Dia juga mengatakan kalau tidak memegang senpi akan mengurangi keinginan seseorang untuk bertindak, berprilaku di tidak bisa mengontrol dirinya di depan publik. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misteri Ketua Besar Bisa Kecoh Hakim
Redaktur : Tim Redaksi