Pramugari Sriwijaya Dipukul Dua Kali

Sabtu, 08 Juni 2013 – 07:19 WIB
JAKARTA - Laporan pramugari Sriwijaya Air Febriyani atas tindakan pemukulan yang dilakukan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung, Zakaria Umarhadi mendapat dukungan pejabat pusat. Pemukulan itu menyebabkan Febri mengalami gangguan pendengaran. 
      
"Itu sudah penganiayaan. Jadi silahkanlah menurut hukum yang ada kalau penganiayaan masuk mana. Nggak boleh itu (memukul)," ujar Mangindaan saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (7/6). 

Politikus senior Partai Demokrat itu menegaskan teguran yang disampaikan pramugari terkait larangan menggunakan handphone saat akan lepas landas, sudah tepat.
      
Karena itu, pihaknya justru mendukung tindakan yang dilakukan pramugari itu. "Kita dukung karena yang larang itu sudah betul. Apalagi gara-gara HP. Untuk airlines memang kita himbau agar selalu mengingatkan kembali penumpang yang menyalakan HP supaya dimatikan. Pilot dan pramugari dalam hal itu sudah bagus, sudah tegas," katanya.
      
Mangindaan melanjutkan, sudah menjadi kewajiban bagi setiap penumpang untuk menaati peraturan yang berlaku selama dalam pesawat, termasuk pejabat. Dia mencontohkan, setiap kali bepergian dengan pesawat terbang, dirinya selalu menjalani prosedur yang berlaku.

"Kalau you lihat saya berangkat naik pesawat, saya diperiksa ini itu. Intinya peraturan harus harus kita lakukan, mau Menteri mau siapa harus matikan (HP). Bukan berarti saya seolah menjadikan contoh pejabat yang baik ya. Tapi memang intinya semua harus dipatuhi demi keselamatan penerbangan," imbuhnya. (ken/wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Hanya Sekali Memukul Pramugari Sriwijaya Air

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler