jpnn.com - SERANG - Kota Serang hingga saat ini belum memiliki bumi perkemahan sehingga menghambat aktivitas kepramukaan. Selama ini, kwartir ranting (kwaran) dan kwartir cabang (kwarcab) di Kota Serang kerap menggunakan fasilitas di kota/kabupaten lain. Seperti di Bumi Perkemahan Wulandira, Kabupaten Serang dan Bumi Perkemahan (Buper) di Cilegon.
Akibat kurangnya sarana dan prasarana di Kota Serang, kegiatan Lomba Tingkat (LT) Kwaran Serang yang berlangsung pada 8-10 November pun, digelar di lahan kosong Jalan Serang-Pandeglang dekat Palima.
BACA JUGA: Soetrisno Bachir: Kampus Harus Cetak Pemimpin dan Pengusaha
Acara LT Kwaran Serang merupakan ajang seleksi menuju LT Provinsi Banten. Kegiatan itu diikuti 51 regu putra dan 51 regu putri dari kwaran tingkat SD serta 8 regu putra dan 8 regu putri tingkat SMP, dengan jumlah peserta mencapai 1.149 orang yang menempati sebanyak 150 tenda.
Informasi yang dihimpun, kegiatan yang bertemakan 'Persaudaraan, Kebersamaan, Kreatif, Cerdas, dan Berkarakter' itu meliputi lima materi lomba. Yakni lomba mental spiritual dan sosial masyarakat, patriotisme seni dan budaya, ketangkasan dan keterampilan, kepramukaan dan pengetahuan umum, serta keterampilan manajerial.
BACA JUGA: 169 Kabupaten/Kota Kekurangan SMP
Hadiah yang disediakan panitia berupa tropi dan piagam untuk juara I, II, dan III serta harapan I, II, dan III. Namun yang akan mewakili Kota Serang ke tingkat provinsi hanya dua regu tingkat SD dan dua regu tingkat SMP untuk putra/putri.
Pantauan Radar Banten (Grup JPNN) sekira pukul 09.00 WIB, para peserta harus rela berkotor-kotoran lantaran kondisi lapangan berlumpur akibat didera hujan. Meski demikian, mereka tampak bersemangat mengikuti kegiatan penjelajahan yang diarahkan oleh panitia.
BACA JUGA: Lingkungan 285 SD di Jakarta Terancam Rusak
Disaksikan para pembimbing, yakni para guru dari tiap sekolah, peserta dari tiap regu pun berkeliling lapangan dan menjawab pertanyaan di setiap pos yang mereka singgahi.
Sekretaris panitia lomba Sumarna Dinata mengatakan, kondisi kepramukaan di Kota Serang dinilainya cukup memprihatinkan. Soalnya, kata dia, Kota Serang hingga saat ini belum memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pramuka.
“Sayangnya di Kota Serang ini belum ada bumi perkemahan sehingga setiap ada kegiatan pramuka, kami harus menggunakan fasilitas dari daerah lain. Padahal, pramuka di Kota Serang cukup berprestasi,” kata Sumarna kepada Radar Banten di sela-sela kegiatan, Sabtu (9/11).
Sumarna menerangkan, peserta lomba pramuka tingkat SD yang diusungnya pernah menjuarai di jenjang yang lebih besar tahun lalu. “Tahun lalu, tingkat SD di LT III atau tingkat kabupaten/kota, SDN 13 Serang regu putri, dan SDN Bhayangkara regu putra menjadi juara I. Sementara di LT IV atau tingkat Provinsi Banten, putra menjadi juara III dan putri menjadi juara I,” terangnya.
Sumarna pun optimistis, tahun depan empat regu yang akan diikutsertakan bakal kembali merebut juara. “Yang terpenting sekarang itu sarana penunjang kegiatan untuk meningkatkan kualitas anak di kepramukaan. Mudah-mudahan pemerintah bisa lebih memerhatikan terhadap sarana itu sehingga kegiatan ke depan akan lebih baik,” tandasnya.
Sementara itu, pengurus Kwaran Serang Martini mengakui, pihaknya kesulitan setiap akan mengadakan kegiatan kepramukaan. Pada lomba LT II Kwaran juga pihaknya masih kebingungan lantaran tidak adanya fasilitas MCK sehingga peserta harus lari ke rumah penduduk.
“Menurut saya, jika fasilitas untuk kegiatan positif terhadap anak bangsa ini terpenuhi, maka keinginan pemerintah untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) demi kemajuan daerah pun akan terwujud,” tegasnya. (zai/bon/ags)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Negerikan Usakti Sebelum Jatuh ke Tangan Swasta
Redaktur : Tim Redaksi