Prancis Beri Pinjaman Lunak untuk BMKG

Selasa, 21 Desember 2010 – 13:59 WIB
BILATERAL - Sekjen Kemlu Prancis dan Dirjen Amerop Kemlu RI, usai penandatanganan kesepakatan bilateral. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN
JAKARTA - Bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (21/12), pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Prancis menggelar Forum Konsultasi Bilateral (FKB) IIDalam forum pertemuan antara pejabat senior kedua negara ini, delegasi Prancis dipimpin oleh Sekjen Kementerian Luar Negeri (Kemeelu) Prancis, Pierre Sellal, sedangkan dari Indonesia dipimpin oleh Dirjen Amerika dan Eropa (Amerop) Kemenlu, Retno LP Marsudi.

Menariknya, seiring dengan pertemuan bilateral tersebut, Prancis memastikan sepakat untuk memberi bantuan kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia, khususnya berupa dana pinjaman lunak (soft loan)

BACA JUGA: Pemuda Muhammadiyah Dorong Busyro Bongkar Century

Disebutkan, dalam kesepakatan yang baru memasuki tahap penandatanganan financial protocol itu, bantuan yang akan diberikan berjumlah sebesar 30 juta Euro
Dana ini terutama ditujukan untuk peningkatan kemmapuan sistem dan perangkat sensor cuaca BMKG yang akan ditempatkan di berbagai wilayah di Nusantara.

Kepada wartawan, dalam sesi joint press conference seusai pertemuan, Retno mengutarakan bahwa pada dasarnya ada berbagai hal yang dibicarakan oleh kedua belah pihak dalam pertemuan tersebut

BACA JUGA: Luna Tinggalkan Sidang dengan Mata Sembab

Mulai dari rancangan kerjasama bidang politik, ekonomi, hingga sosial, budaya dan keagamaan, termasuk juga di bidang pertahanan keamanan
Intinya, kata Retno pula, baik RI maupun Prancis sama-sama bersepakat untuk meningkatkan strategic partnership ke depannya.

"Termasuk juga dalam hal ini sempat kita bicarakan, mengenai kemungkinan kunjungan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy ke Indonesia, dalam beberapa waktu ke depan

BACA JUGA: Video Diputarkan di Hadapan Para Saksi

Namun yang sudah jelas adalah, dalam kerangka interfaith dialogue yang juga menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah Prancis, mereka dalam tahun depan sudah berencana akan mengirim tim untuk berkunjung ke sini," papar Retno.

Sementara itu, Pierre Sellal mengutarakan bahwa peningkatan kerjasama dan hubungan bilateral antara Prancis dengan RI, bagi negaranya sendiri merupakan sesuatu yang sangat penting artinyaTerutama lagi dalam momentum saat ini, di mana hubungan bilateral kedua negara sudah memasuki tahun ke-60"Dan kami pun memandang makna strategic partnership di sini, sehubungan dengan momentum di mana kedua negara sama-sama akan menjalani peran kepemimpinan (di organisasi)Indonesia di (kawasan) ASEAN, sementara Prancis di G-20," ungkapnya.

Sementara, terkait bantuan pemerintah Prancis yang baru saja disepakati, Widodo dari BMKG menjelaskan bahwa pihaknya merasa sangat bersyukur dengan adanya bantuan tersebutMeski prosesnya masih akan melalui beberapa tahapan lagi, Widodo berharap bantuan itu bisa segera direalisasikan, agar pihaknya pun bisa segera menjalankan programnya yang ditargetkan bisa selesai dalam tiga tahun.

Kerjasama maupun asistensi dari pihak Prancis sendiri, menurut Widodo pula, sebenarnya sudah dijalani dan dirasakan manfaatnya oleh BMKG sebelumnyaTepatnya yaitu (berawal) dalam periode tahun 1994-1995 lalu, yang khususnya terwujud dalam apa yang disebut dengan (sistem) Seismology Communication (Seiscom), yang lantas menjadi salah satu basis bagi operasional BMKG di Indonesia hingga saat ini(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesaksian Luna, Rambut Pelaku di Video Mirip Ariel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler