jpnn.com, PARIS - Siswa di Prancis mendapat tambahan libur sekolah. Pemerintah menghentikan sementara proses belajar-mengajar di puluhan sekolah akibat gelombang panas yang menyapu Eropa mulai pekan ini.
Hari ini, Kamis (27/6) sekitar 50 sekolah di wilayah Essonne diliburkan karena pendingin ruangan yang dianggap kurang memadai. Penutupan sekolah juga dilakukan di area Val-de-Marne dan Seine-et-Marne.
BACA JUGA: Pertama dalam Sejarah, Tak Ada Wakil Asia Masuk 8 Besar Piala Dunia Wanita 2019
Dilansir Agence France-Presse (AFP), rata-rata suhu udara di Prancis mencapai 40 derajat Celsius. Karena kelembapan tinggi, cuaca makin hot. Itulah suhu tertinggi sejak 1947. Di area timur laut Spanyol, esok (28/6) suhu udara diperkirakan mencapai 45 derajat Celsius.
BACA JUGA: Eropa Diterpa Gelombang Panas, Paris Siapkan 900 Tempat Mengadem
BACA JUGA: Eropa Diterpa Gelombang Panas, Paris Siapkan 900 Tempat Mengadem
Jerman dan Italia masih aman dengan rata-rata suhu di bawah 40 derajat Celsius. "Neraka tiba," cuit akun Twitter resmi Badan Prakiraan Cuaca Spanyol yang mengunggah peta berwarna merah gelap. Tandanya, suhu udara panas.
BACA JUGA: Amerika Serikat dan Swedia Tembus 8 Besar Piala Dunia Wanita 2019
Mulai kemarin, Rabu (26/6), Pemerintah Kota Paris dan Lyon juga membuat kebijakan baru. Hanya kendaraan-kendaraan dengan emisi karbon rendah yang boleh dipakai. Paris sangat rentan mengalami kabut asap saat cuaca panas. Mendukung program itu, pemerintah menawarkan parkir gratis agar warga naik kendaraan umum. (sha/c14/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 Besar Piala Dunia Wanita 2019: Prancis Butuh Gol di Menit ke-107 Untuk Kalahkan Brasil
Redaktur & Reporter : Adil