jpnn.com, PARIS - Kota-kota di Eropa siaga. Mereka bersiap menyambut gelombang panas yang diperkirakan datang akhir pekan ini. Diperkirakan, suhu udara bisa mencapai 40 derajat Celsius. Namun, karena kelembapan udara yang tinggi, rasanya seperti 50 derajat Celsius.
Otoritas di setiap wilayah pun memperingatkan penduduk akan bahaya sengatan panas dan dehidrasi. Terutama pada anak-anak dan lansia.
BACA JUGA: Queensland Dikagetkan Salju di Bulan Juni
''Saya khawatir dengan orang yang meremehkan masalah ini dan terus berolahraga atau berjemur di bawah terik matahari,'' ujar Menteri Kesehatan Prancis Agnez Buzyn, seperti dikutip Agence France-Presse, Senin(24/6). Dia menegaskan, gelombang panas bisa berdampak buruk pada siapa saja.
BACA JUGA: Hawa Panas Menggila di India, Belasan Nyawa Melayang
BACA JUGA: Hawa Panas Menggila di India, Belasan Nyawa Melayang
Ahli meteorologi mengungkapkan bahwa suhu ekstrem itu berasal dari udara panas yang berembus dari Gurun Sahara di Benua Afrika. Suhu terpanas diperkirakan bakal terasa di Paris, Madrid, Praha, Munich, dan Zurich. Kamis (27/6), suhu udara di Madrid diperkirakan mencapai 41 derajat Celsius.
Pemerintah Kota Paris pun tak mau kecolongan. Sekitar 900 tempat disiapkan untuk mendinginkan diri. Mulai kolam renang, taman, hingga museum. Sebanyak 200 di antaranya dibuka hingga malam.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Nakhoda Diwajibkan Pantau Cuaca Setiap 6 Jam
Di India, gelombang panas merenggut lebih dari 200 nyawa. Suhu udara rata-rata mencapai 45 derajat Celsius. (sha/c18/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Musibah Pelayaran, Kemenhub Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem
Redaktur & Reporter : Adil