jpnn.com, BANDA ACEH - Hakim tunggal Pengadilan Negeri Banda Aceh menolak permohonan praperadilan tersangka tindak pidana korupsi pembangunan jembatan bernama Saifuddin.
Kasi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Aceh Munawal mengatakan praperadilan tersebut diajukan tersangka Saifuddin selaku tersangka korupsi pembangunan jembatan.
BACA JUGA: Ssstt, KPK Bongkar Lagi Kasus Korupsi Era SBY
"Hakim pada sidang Senin (29/11) memutuskan menolak permohonan praperadilan seluruhnya," kata Munawal di Banda Aceh, Senin (29/11).
Sebelumnya, penyidik Kejati Aceh menetapkan Saifuddin bersama empat orang lainnya sebagai tersangka dugaan korupsi pembangunan jembatan di Kuala Gigieng, Kabupaten Pidie dengan nilai kontrak Rp 1,8 miliar.
BACA JUGA: Anggap Polisi Gegabah, Reza Indragiri: Pelaku Mutilasi di Bekasi Bisa Lolos dari Hukuman
Munawal mengatakan Saifuddin selaku pemohon praperadilan beralasan penetapan dirinya sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi tidak memenuhi minimal dua alat bukti.
"Pemohon praperadilan menilai penetapan dirinya sebagai tersangka tidak sah," kata Munawal.
BACA JUGA: Adang Pajero yang Dikemudikan Beni Haryanto, Petugas Melepas Belasan Tembakan
Namun, pihak Kejati Aceh menyerahkan alat bukti berupa dokumen pekerjaan pembangunan jembatan tersebut dalam persidangan praperadilan di PN Banda Aceh.
"Dengan demikian, penetapan pemohon sebagai tersangka tidak bermasalah secara hukum," kata Munawal. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam