Pratu Dedi Hamdani yang Gugur di Papua Berencana Cuti untuk Menikah, Tahun Ini

Sabtu, 23 Januari 2021 – 22:43 WIB
Prajurit Pratu Dedi Hamdani yang gugur saat mengejar KKB Papua penembak temannya seusai salat subuh akan dimakamkan secara militer. Foto: dok prib/antaranews

jpnn.com, PRAYA - Kepergian Pratu Dedi Hamdani prajurit Yonif 408/Suhbrastha meninggalkan dua mendalam bagi orang tua maupun keluarga serta kerabat.

Mereka tidak menyangkap bahwa Pratu Dedi meninggal di usia muda. Pratu Dedi meninggal saat kejar KKB Papua penembak temannya usai salat subuh.

BACA JUGA: Pratu Dedi Hamdani Dimakamkan Secara Militer di Tanah Kelahiran

Almarhum merupakan warga Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.

Pihak keluarga saat ini mulai melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan almarhum. Beberapa karangan bunga dari berbagai pihak terlihat berjejer di sekitar rumah duka.

BACA JUGA: Wanita Bule Asal Finlandia Dianiaya di Lombok, Pelaku sudah Ditangkap, Begini Ceritanya

Ayah almarhum, Muhidin, Sabtu, mengatakan, dirinya mengetahui anaknya gugur dalam tugas setelah mendapatkan telepon dari Komandan almarhum yang bertugas di Papua.

Selama bertugas menjadi TNI, almarhum pernah pulang satu kali saat Hari Raya Idul Fitri Tahun 2020. Sebelumnya seminggu yang lalu dirinya sempat melakukan komunikasi lewat telepon dengan almarhum dan rencana pulang dua bulan lagi.

BACA JUGA: Rumah Terkunci saat Eka Pulang, Curiga Lalu Diintip, Ternyata SM Tengah Berbuat Nekat

"Dia telepon setiap minggu. Dia mau pulang dua bulan lagi dan rencana juga untuk menikah. Saya bilang tidak masalah. Dia telah punya pacar," ujarnya.

Sebelum kejadian yang menimpa anak pertama itu, dirinya mimpi pohon kelapa muda jatuh dari pohonnya. Namun, dia tidak menyangka anaknya itu meninggal dunia saat melawan KKB di Papua.

"Pesan terakhir dia bilang jaga kesehatan dan mau pulang dua bulan lagi," katanya

Ia juga mengatakan, tekad almarhum untuk menjadi abdi negara cukup kuat, karena cita-citanya mau menjadi TNI atau Polri.

Awalnya dia mendaftar menjadi anggota Polri dan tidak lulus, kemudian mendaftar sebagai anggota TNI, namun tidak lulus. Setelah pada pendaftaran ketiga, ia lulus menjadi anggota TNI pada tahun 2016 dan tugas pertama di Solo.

"Tiga kali mencoba daftar, baru lulus sebagai anggota TNI. Itu cita-cita dia," jelasnya.

"Jasad almarhum akan tiba besok informasinya," pungkasnya.

Sebelumnya, Bangsa Indonesia kembali berduka setelah dua prajurit terbaik TNI gugur menghadapi serangan KKB Papua di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, pada Jumat (22/1) pagi.

BACA JUGA: Terungkap, Inilah Motif Lorens Parera Tega Menghabisi Nyawa Wanita Bule Asal Slovakia

Pratu Roy Vebrianto, prajurit Yonif R 400/BR dan Pratu Dedi Hamdani prajurit Yonif 408/Suhbrastha gugur sebagai kesuma bangsa.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler