Prawira Harum Bandung Taklukkan Satya Wacana Salatiga, Pelatih Masih Kecewa

Minggu, 23 Juni 2024 – 16:06 WIB
Pemain Prawira Harum Bandung, Yudha Saputera saat menghadapi Satya Wacana Salatiga pada lanjutan IBL 2024 di Gor C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (22/6/2024) malam. Foto: Dok. IBL

jpnn.com, BANDUNG - Prawira Harum Bandung berhasil menaklukkan Satya Wacana Salatiga dengan skor akhir 78 – 61 pada lanjutan Indonesia Basketball League (IBL) 2024 di Gor C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (22/6/2024) malam.

Meski sempat kesulitan di kuarter pertama, tim tuan rumah akhirnya bisa mengubah keadaan. Prawira Harum Bandung mencetak winning-streak sembilan kali sejak Mei.

BACA JUGA: Pelita Jaya Bawa Pengalaman Bermain di Kompetisi Asia ke Playoff IBL 2024

James Giast III memberikan kontribusi besar dalam kemenangan lawan Satya Wacana Salatiga di babak lanjutan IBL 2024.

Dia sukses mencatatkan double-double dengan torehan 22 poin dan 12 rebound.

BACA JUGA: Menjelang Playoff IBL 2024, Satria Muda Pertamina Kembali Mengganti Komposisi Pemain Asing

Yudha Saputera menambahkan 17 poin, Brandone Francis 11 poin, enam rebound, dan enam assist. Selanjutnya dari bangku cadangan ada Antonio Hester dengan catatan 10 poin.

Meski anak asuhnya berhasil menang, pelatih David Singleton justru menyampaikan kekecewaan atas performa pemain Prawira Harum Bandung.

BACA JUGA: Prawira Bandung Hapus Kutukan Tidak Bisa Menang Melawan Pelita Jaya

Menurutnya, di pertandingan kemarin, para pemain tidak menunjukkan semangat dan motivasi.

“Pertandingan yang tidak menunjukkan semangat, motivasi, dan inspirasi dari tim. Orang bilang kami menang dengan margin keunggulan hampir 20 poin tetapi standar yang kami miliki sebenarnya lebih tinggi. Hormat saya kepada Satya Wacana, tetapi kami sebenarnya bisa main lebih baik ketimbang penampilan malam ini (kemarin),” kata David, Minggu (23/6/2024).

Menurut David, anak asuhnya seharusnya bisa lebih menunjukkan taringnya apalagi bermain di kandang sendiri.

Dia menegaskan bahwa hal tersebut semua merupakan tanggung jawab dirinya sebagai pelatih.

"Saya harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Orang-orang bilang ini karena jeda nyaris tiga pekan tetapi sejujurnya, saya tidak peduli dengan itu,” beber David.

“Maksudnya, kami telah bekerja dengan keras dan mengasah ketajaman juga berlatih fisik di gim sepanjang waktu. Namun, kami bermain seolah tidak peduli terhadap hasil pertandingan ini,” lanjutnya.

David pun tidak ragu mengatakan jika permainan yang ditampilkan para pemain, baik itu asing atau pun lokal, adalah sebuah kekacauan.

“Pemain di sebelah saya (Yudha Saputera) sudah tampil dengan cukup baik, namun dari para pemain lain secara keseluruhan baik pemain asing maupun lokal, bagi saya adalah sebuah kekacauan,” tegasnya.

Kekecewaan yang sama juga disampaikan Yudha Saputera. Pebasket kelahiran Cirebon itu merasa penampilan dia dan rekan-rekannya belum maksimal.

“Bukan game yang baik. kami banyak banget kesalahan, kurang stick to the plan jadi kami harus step up lebih dari ini, harus benar-benar memperbaiki semuanya untuk game besok. yang pasti,” ungkap Yudha. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler