jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Heru Widodo mempertanyakan predikat five star yang diperoleh PT Garuda Indonesai oleh Skytrax baru-baru ini. Heru menilai predikat tersebut sangat tidak sesuai dengan fakta yang ada karena nyatanya masih banyak sekali pelayanan yang jauh dari kata memuaskan.
“Bagaimana mungkin menejemen Garuda yang buruk kok dapet predikat Five Star dari Skytrak, ini kan lucu,” kata Heru, Sabtu (27/2).
BACA JUGA: Genjot Infrastruktur, Pemerintah Dorong Kerja Sama Daerah-Swasta
Ia menjelaskan, dalam mengawal pembangunan Garuda Indonesia, Menteri BUMN Rini Soemarno dinilai sudah sangat optimal. Namun, kata dia, karena ketidaksiapan dan tidak dibarengi dengan kualitas kinerja yang baik dari Garuda Indonesia, menyebabkan merosotnya kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap maskapai tersebut.
Ia menilai Emirsyah Satar, direktur utama PT Garuda Indonesia sebelumnya lebih baik kinerjanya dibandingkan direktur yang sekarang. Predikat five star di era Emirsyah memang layak didapatkannya karena baik dalam pengelolaan manajemen Garuda.
Sebaliknya, predikat five star skytrax yang diperoleh di era M Arif Wibowo, Dirut PT Garuda Indonesia sekarang perlu dipertanyakan. Pasalnya, buruknya pengelolaan menejemen Garuda Indonesia saat ini, tidak memenuhi kualifikasi untuk memperoleh predikat five star skytrax. “Direktur Utama PT Garuda Indoensia M. Arif Wibowo harus diganti,” tegas Heru.
BACA JUGA: Rp 12,7 Triliun, Siapa Pengelola Dana Eks UPK PNPM?
Ia menganggap Garuda Indonesia tidak memiliki semangat nasionalisme dengan tak mendukung anak bangsa, pembalap Rio Haryanto, tetapi malah mensponsori Liverpool, klub sepakbola asal Inggris. Karenanya, tegas Heru, tidak ada yang bisa dibanggakan dari Garuda Indonesia.
“Garuda Indonesia itu BUMN tapi rasa asing, dia lebih memilih mensponsori klub bola Liverpool ketimbang mensponsori Rio Haryanto pebalap F1. Jadi, mana nasionalismenya?” kata Heru.
Lebih lanjut, Heru juga mengancam akan menurunkan pasukan seandainya Dirut PT Garuda Indonesia tidak segera diganti. “Ini demi kebaikan kita semua, demi kebaikan Garuda sebagai aset bangsa,” tuntas Heru. (boy/jpnn)
BACA JUGA: APBNP Tersandera RUU Tax Amnesty
BACA ARTIKEL LAINNYA... HERAN! Menteri ESDM Kontra Rakyat, Apa Kabar Pak JK?
Redaktur : Tim Redaksi