Prediksi Bang Ara soal Gerindra Jika Prabowo Kalah Pilpres Lagi

Senin, 11 Maret 2019 – 09:46 WIB
Presiden Joko Widodo dan politikus muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait. Foto: dokumentasi pribadi Maruar Sirait for RMOL

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait memprediksi Partai Gerindra usai Pemilu 2019 tak akan menjadi oposisi. Insting politik legislator PDI Perjuangan itu menyebut Gerindra bakal bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode 2019-2024.

"Tentu keyakinan kami menang. Gerindra sangat mungkin masuk ke dalam pemerintahan, itu pandangan saya dan harapan kita ingin mempersatukan semuanya," kata Maruarar dalam diskusi hasil survei Saiful Mujani Reserarch and Consulting di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).

BACA JUGA: Pernyataan Dosen PNS di Depan Rocky Gerung Ditelusuri Bawaslu

Inluencer di Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu menuturkan, jagonya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sejalan dengan selera mayoritas rakyat. Bahkan, kata Maruarar menegaskan, Jokowi belum pernah kalah dalam kontestasi di pemilihan wali kota, pilkada tingkat provinsi hingga pilpres.

"Jokowi dalam dunia politik telah tercatat semenjak menjabat sebagai wali kota Solo selama dua periode, pada 2012 memenangi Pilkada DKI Jakarta, kemudian terpilih di Pilpres 2014," paparnya.

BACA JUGA: Berselawat di Paluta, Haddad Alwi Doakan Jokowi - Maruf

Ara -panggilan akrab Maruarar- menambahkan, Prabowo Subianto yang menjadi penantang Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 kurang dipercaya publik. Buktinya, ketua umum Gerindra itu selalu kalah setiap ikut kontestasi politik.

"Kenyataannya Pak Prabowo belum mampu merebut kepercayaan rakyat. Itu fakta-faktanya," ujar Ara.

BACA JUGA: Elektabilitas Jokowi - Maruf Moncer, Bang Ara Puji Erick Thohir

Berita terkait:

Jokowi Belum Tersaingi, Suara Prabowo Berpotensi Anjlok Dibanding 2014

Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Moncer, Bang Ara Puji Erick Thohir

Selain itu, kata Ara, elektabilitas Jokowi saat ini jauh di atas Prabowo. "Kalau kita kaji dengan cermat dan objektif, memang politik Indonesia hari ini dari segi elektabilitas dan kepercayaan publik memang yang paling dipercaya Jokowi dan Prabowo," pungkasnya.

Sebelumnya SMRC melakukan survei terhadap 1.426 responden pada periode 24-31 Januari 2019. Hasilnya, elektabilitas Jokowi - Ma’ruf mencapai 54,9 persen, sedangkan tingkat keterpilihan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga S Uno di angka 32,1 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, ada undecided voters atau yang belum menentukan pilihan sebesar 13 persen.  Namun, angka itu tak signifikan memengaruhi kemenangan.

"Undecided voters 13 persen kalaupun ditambahkan untuk paslon Prabowo-Sandi tetap masih selisihnya sepuluh persen. Angka ini lebih besar dari selisih Pilpres 2014 yang sekitar enam persen," kata Deni.(jawapos.com/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Giring: Semakin Banyak Orang yang Mencintai Pak Jokowi


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler