PADANG -- Kapolda Sumbar, Brigjen Pol Andayono, memprediksikan dua perampok bersenjata yang kabur ke arah Gunung Singgalang mampu bertahan lebih dari tiga hari, lantaran bisa mendapat pasokan makanan dari ladang dan perkebunan yang tersebar di kaki gunung tersebut
Karena itu, warga yang tinggal di lereng gunung Singgalang, diminta siaga penuh, dan segera melapor ke pihak berwajib jika melihat orang baru atau hal-hal yang mencurigakan di lingkungan mereka.
Saat diwawancarai Padang Ekspres (Grup JPNN), di sela-sela konferensi pers terkait kronologis resmi penangkapan, yang digelar di Mapolda Sumbar, kemarin (27/9), Andayono menyatakan maksimalnya seseorang hanya mampu bertahan hingga 3 hari di hutan, jika tidak disuplai makanan dan perlengkapan yang cukup.
Namun melihat kondisi seputar daerah Jorong Ladang Nangguak Batu Nagari Pakan Sinayan, Kabupaten Agam, yang berbukit-bukit dan dipenuhi sawah dan areal perladangan, Andayono memperkirakan kedua tersangka yang hingga kini masih dalam pengejaran aparat, mampu bertahan lebih lama
BACA JUGA: Empat Tahun ABG Ditiduri Ayah Tiri
"Kedua tersangka yang kabur ini bisa saja mengambil buah-buahan untuk bertahan hidup di hutanBACA JUGA: Takut Didor, Maling Kabel Cium Tanah
Tapi dari informasi sementara yang kami dapatkan, masyarakat yang berladang dan tinggal di kaki gunung kebanyakan sudah turun ke bawah lantaran situasi selama pengejaran tidak kondusif dan berpotensi terjadinya kembali tembak-menembak," ungkap Andayono.Seperti diberitakan sebelumnya, M Ikhsan, 29,salah seorang dari 9 tersangka pelaku perampokan dua ATM di kawasan Universitas Bung Hatta, Ulak Karang, Sabtu (25/9) yang telah berhasil dilumpuhkan aparat kepolisian saat berusaha lari kearah gunung Singgalang bersama kawanannya di hari yang sama, menyatakan dua tersangka yang hingga kini masih kabur, Iwan Gong-Gong, 30, dan Rahmat, 30, masih memiliki 7 pucuk senjata api dengan amunisi terisi penuh
Hingga kini, aparat masih melakukan pengembangan berdasarkan keterangan M Ikhsan, 29, dan Rahmat Syaiful, 35, dua tersangka yang kini diamankan di Polresta Padang
BACA JUGA: Pengejaran, Berharap RT-RW Dilibatkan
Sementara Khairil, tersangka lainnya masih dirawat intensif di rumah sakit BhayangkaraAndayono menyatakan, pihaknya masih belum menemukan adanya keterkaitan aksi perampokan yang dilakukan para tersangka dengan aksi perampokan ATM yang terjadi di Medan, Sumatera UtaraNamun Andayono memastikan, keseluruhan senjata yang dipakai para tersangka adalah senjata bekas yang telah pernah digunakan sebelumnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Andayono juga mengeluarkan data lengkap identitas para tersangka yang ditangkap dan tersangka yang tewas saat baku tembak dengan aparatTersangka yang tewas saat baku tembak dengan aparat di kawasan Jorong Ladang Nangguak Batu Nagari Pakan Sinayan, Kabupaten Agam adalah Bento, 27, asal lampung dan Wisnu Wibowo alias Pak De,30, asal LampungSaat di evakuasi, aparat mengamankan Barang Bukti berupa dua pucuk senjata jenis FN kaliber 9 mili merek Baretta dengan 15 peluru aktif, 1 magasin, dan 3 selongsong, milik kedua tersangka yang tewas.
Sementara tersangka yang meninggal lantaran mengalami luka tembak, saat dalam perjalanan dari lokasi penembakan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Padang, adalah Suhardi alias Hendro, 30, asal JambiSatu tersangka lainnya, Sudirman, 30, meninggal saat dalam perawatan di RS Bhayangkara, Minggu (26/9) pukul 12.00 WIB setelah sebelumnya juga menderita luka tembak.
Sedangkan M Ikhsan,29, asal Pariaman, tersangka lainnya dalam kasus ini, Minggu (26/9) kemarin, sudah dipindahkan ke Mapolresta Padang, setelah sebelumnya juga sempat dirawat lantaran juga kena tembak saat pengejaran, dan rekannya Khairil, 33, asal Pariaman yang berdomisili di Kampar, Riau, masih dalam keadaan kritis dan masih dirawat di RS Bhayangkara.
Dua tersangka lain yang hingga saat ini dalam pengejaran aparat adalah Iwan Gong-Gong,30, asal Pariaman dan Rahmat,30 asal JambiDan tersangka yang menyerahkan diri adalah Rahmat Syaiful,35, asal Pariaman, yang juga merupakan kakak kandung dari Iwan Gong-Gong.
Menurut Andayono, para perampok sudah membagi-bagi uang hasil jarahan dari dua mesin ATM (Bank Bukopin dan Bank Nagari, red) yang berjumlah total Rp 372 juta , berdasarkan fakta berupa tas masing-masing tersangka yang terisi penuh ratusan lembar uang pecahan Rp 50.000 an hasil perampokanHingga saat ini, aparat baru berhasil mengamankan Rp 201.900.000Sisanya diduga masih ditangan dua tersangka yang kabur
Uang hasil rampokan tersebut, berdasarkan keterangan M Ikhsan, dibagi-bagi di rumah Rahmat yang terletak di kawasan Kampung Sato Pauh Timur Pariaman, sesaat sebelum para tersangka kabur menghindari kejaran aparatDi rumah kediaman Rahmat yang memiliki bengkel sekaligus gudang di bagian belakangnya itulah , para tersangka membongkar ATM yang berhasil mereka bobol, dengan menggunakan mesin las, linggis, dan peralatan lain yang sudah tersedia di sana
Delapan tersangka ini kabur, setelah aparat Polda Sumbar, bersama dengan aparat Polres Pariaman, menggerebek rumah RahmatDelapan dari 9 tersangka membawa uang hasil rampokan masing-masing, ke arah Ujung Malalak, pukul 11.00 WIB, masuk hutan, dan menembus lereng Gunung Singgalang hingga sampai di daerah Jorong Ladang Nangguak Batu Nagari Pakan Sinayan, Kabupaten AgamSementara Rahmat Syaiful, 35, sempat berusaha kabur masih dalam kawasan Kota Pariaman, sebelum akhirnya menyerahkan diri.
Pengejaran dan tembak menembak antara aparat dengan para tersangka berlangsung selama 2 jam 30 menit hingga akhirnya aparat berhasil meringkus enam dari 8 tersangka yang berusaha kabur, setelah sebelumnya melumpuhkan para tersangka dengan timah panas.
Andayono menyatakan, penangkapan para tersangka murni koordinasi Polda Sumbar dengan jajarannya, antara lain Polres Pariaman, Polres Padang Panjang, dan Polresta Bukittinggi, dan tidak melibatkan densus 88Kini, untuk melakukan penyisiran di sepanjang kaki gunung Singgalang dan sekitarnya, Andayono menyatakan, 1 tim densus 88 Polda Sumbar diturunkan dan dibantu oleh aparat dari Polres Agam dan Polresta Bukittinggi.
Andayono juga menyatakan, jumlah pelaku tidak lebih dari 10 orangHal ini didapat pihaknya dari keterangan M Ikhsan dan dari bukti lain berupa jumlah nasi bungkus yang dipesan Rahmat, saat para tersangka berada di rumahnya, membongkar ATM dan bagi-bagi uang hasil rampokan.
"Saat kejadian, Sabtu (25/9) pukul 09.00 WIB, salah satu intel kami yang telah menguntit mobil para tersangka sejak berada di jalur utama Padang Bukittinggi, menyaksikan Rahmat meminta seseorang untuk memesan 10 bungkus nasi dari sebuah kedai nasi yang terletak di sekitar rumahnyaDiperkirakan nasi bungkus tersebut untuk makan para tersangka, usai menjalankan aksi mereka," ungkap Andayono.
Dua hari pasca penangkapan para tersangka, belum terlihat adanya anggota keluarga tersangka, baik yang ditembak mati lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap, maupun tersangka yang kini dirawat karena masih kritis, dan yang diamankan di Mapolresta Padang, datang melihat
Andayono menyatakan, pihaknya hingga saat ini masih mencari tahu alamat resmi para tersangka tewas ditembak, dan akan melakukan visum terkait keadaan mayatTak hanya itu, Andayono juga akan melakukan pengembangan, dengan meminta keterangan orang terdekat tersangka, korban yang sempat disekap para tersangka saat menjalankan aksinya, terkait peristiwa perampokan tersebut.
"Terlebih dari keterangan tersangka M Ikhsan, dirinya juga terlibat dalam peristiwa pembobolan 3 ATM lainnya yang juga terjadi di Kota Padang, antara lain ATM Bank BNI Kampus Akper Siteba dan membawa kabur uang tunai Rp 300 juta, ATM Bank BNI Kampus Unand Limau Manis dan membawa kabur Rp 500 juta, dan ATM Bank Mandiri di kawasan Samping Telkom Padang Baru dan membawa kabur Rp 170 jutaPerlu penyelidikan lebih dalam lagi terkait pelaku lain yang terlibat dalam peristiwa perampokan-perampokan ini," ungkap Andayono
Terpisah, Waka Polresta Padang Wisnu Handoko memaparkan, pihaknya berhasil mengungkap pemilik kendaraan yang digunakan kawanan rampok ituKedua kendaraan itu, sedang dilakukan pengecekan nomor dan rangka mesin kedua mobil itu terang Wisnu
"Kendaraan yang menggunakan plat nomor Pekanbaru diketahui pemilikinya Afdalina asal Pekanbaru, sedangkan mobil Avanza silfer yang dibawa Rahmat, milik Endrawati, yang beralamat di jalan Diponegoro, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman," jelas Wisnu.
Hingga kemarin, baru satu pemilik yang baru melihat dengan jelas kondisi dan membenarkan itu adalah mobil merekaSaat disinggung, apakah pemilik akan ditetapkan sebagai tersangka, dijawab Wisnu hal itu masih dalam penyidikan"Kalau nantinya, dalam penyidikan pemilik mobil ikut terlibat, mereka kemungkinan besar akan ditetapkan sebagai tersangka, untuk saat ini memang masih belum," papar Wisnu.
Empat dari enam tersangka, yang terlibat kontak tembak dengan jajaran kepolisian di kawasan Malalak apakah akan dikirim ke Jakarta atau tidak saat ini jajaran Polda Sumbar masih menunggu instruksi tersebut
"Kalau nantinya Mabes Polri membutuhkan empat orang kawanan rampok yang tewas itu untuk pengembangan kasus akan kami kirimkanTapi kalau masih belum, jenazah itu akan terus disimpan di rumah sakit Bhayangkara, sambil terus menunggu hasil penyidikan, yang saat ini masih melakukan pencarian terhadap keluarga tersangka itu," kata Wisnu(s/k)
Tembakan pada Tersangka Tewas
1.Hendra, lima tembakan di kaki kiri dan kanan
2.Sudip, empat tembakan kaki kiri dan kanan
3.Bento, lima tembakan kaki kiri dan kanan
4.Pak De, lima tembakan kaki kiri dan kanan.
Tersangka Masih Hidup
1.Ikhsan, dua tembakan dipaha kanan dan betis kiri
2.Khairil, tiga tembakan dua di kaki kiri satu dikaki kanan
3.Rahmad, tidak ada luka tembak karena menyerahkan diri.
Tersangka yang Diburu
1Rahmad Syaiful
2Iwan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senjata Perampok Mirip Senjata GAM
Redaktur : Tim Redaksi