MEDAN- Pasca peristiwa penyerangan kelompok bersenjata api di Polsek Hamparan Perak, personel Polisi terus melakukan pengejaran dengan menjelajah serta menyisir tempat-tempat tertentu dimana mereka bersembunyi.
Dari hasil penyelisiran di daerah pelarian mereka, pengejaran tidak efektif apabila daerah lari mereka yang luas tidak dibantu dengan aparatur pemerintahan daerah.Dengan itu Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Baharuddin Djafar mengaharapkan agar peran pemerintah daerah turut serta membantu, "Diharapkan dalam mengejar para pelaku peran pemerintah daerah, dengan itu Gubernur Syamsul Arifin telah menulis surat ke seluruh Bupati untuk membantu pengejaran pelaku teroris di wilayah hukum Polda Sumut, " ujarnya.
Menurutnya, peran pemerintah daerah agar dapat mengatifkan kembali perangkatnya yang selama ini tidak aktif.Terutama di tingkat RT dan Kepling, dimana apabila ada pendatang baru dilingkungannya, untuk segera melaporkannya ke Polisi, karena Polisi lebih berwenang, "semua ini sejalan dengan kinerja Kapolda Sumut, dalam menguatkan kenerja Polri, " cetusnya.
Bahruddin juga menambahkan, Polri telah berkomunikasi TNI, seperti Kapolda Sumut dengan Pangdam setelah peristiwa penyerangan Polsek Hamparan Perak, dalam kordinasi dengan pihak TNI tersebut.Polri dan TNI dari Koramil, Polres, Kodim dan Korem bersama-sama melibatkan diri dalam hal pencegahan bukan penindakan." Pencegahan tersebut maksudnya, dari desa-desa dihimpun kordinasi, dengan adanya informasi yang didapat dari desa-desa agar disampaikan ke atasan masing-masing, diharapkan daya tangkap masyarakat untuk mengetahui pendatang baru yang dicurigai, " sambungnya.
Sementara itu, Senjata yang digunakan pelaku perampokan bersenjata api di CIMB Niaga sejenis dengan penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata api di Polsek Hamparan Perak." Dari hasil Laboratorium Forensik Polda Sumut, senjata yang digunakan CIMB Niaga ada digunakan di TKP (Tempat Kejadian Perkara ) yng lain seperti BRI Capem Amplas, " bebernya.
Dengan itu Polda sumut akan membagikan seluruh sketsa wajah yang akan disebarkan di seluruh pelosok desa untuk mengatahui warga desa yang tidak mengetahui wajah-wajah para pelaku yang bersembunyi didesa-desa.Diantaranya Polda Sumut terus melakukan kordinasi dengan Riau, Aceh dan Padang yang berbatasan dengan Sumut, sedangkan Direktorat Intelejen sudah melakukan penarikan senjata ke warga sipil dan Perbakin secara selektif.(mag-1)
Penyerang Polsek Hamparan Perak
1Nama DPO : Taufik Hidayat, Jefri alias Kamal, Alex Cecep Gunawan, Suroso, Andi Maralon, Ansi Solo, Sugiono, Herman, Iwan alias Pak Tuo, dan Yusron
2
BACA JUGA: Senjata Perampok Mirip Senjata GAM
Pernah terlibat di konflik Poso dan berlatih militer di kamp Mindanao, Filipina Selatan3
BACA JUGA: Perampok Curi Celana, Warga Ketakutan
Sangat menguasai senjata api dan terlatih melakukan serangan mendadak.4
BACA JUGA: Polri Bantah Asal Tembak
5Kelompok penyerang ini juga diduga masih menyimpan senjata api dan ribuan butir peluru yang dibeli dari Sofyan Tsauri (deserter polisi) yang sekarang diadili di PN Depok
6Polisi menduga masih berada di Sumatera Utara dan berlindung dengan berbaur bersama warga biasa
Keterangan: Dihimpun dari berbagai sumber
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri : Kelompok Padang Tak Terkait Medan
Redaktur : Tim Redaksi