Prediksi Jerman vs Italia: Bidik Empat Titik Lemah Panser, Ini Dia!

Sabtu, 02 Juli 2016 – 09:23 WIB
Pelatih Italia Antonio Conte saat berkunjung ke Bordeaux stadium yang akan digunakan dalam laga timnya melawan Jerman, malam nanti. FOTO: NICOLAS TUCAT / AFP

jpnn.com - Italia Bidik Empat Titik Lemah Jerman, Ini Dia!

BORDEAUX - Di atas kertas, Jerman lebih diunggulkan ketimbang Italia. Benar saja, Panser -julukan Jerman- datang ke Prancis dengan status juara Piala Dunia 2014. Bahkan, langkah tim besutan Joachim Loew itu mulus sejak penyisihan grup sampai perempat final. Belum lagi, Jerman adalah satu-satunya tim yang belum kebobolan. 

BACA JUGA: Simak Kata-kata Hebat Pelatih Wales usai Menang dari Belgia

Italia? Awalnya dipandang sebelah mata. Publik lebih mengunggulkan Belgia sebagai juara grup E. Tapi, Italia tampil mengejutkan hingga akhirnya lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup. 

Kejutan Gli Azzurri -julukan Italia- berlanjut dengan menekuk juara bertahan Spanyol dua gol tanpa balas. 

BACA JUGA: Mengapa Kami Harus Mengidap Trauma Italia?

Mampukah Jerman meredam Italia? Atau Italia yang mengirim pulang Jerman? 

"Jangan ada kesalahan. Sebab, kesalahan pertama akan menentukan hasil akhir," kata bek tengah Jerman Mats Hummels soal pertemuan dengan Italia sebagaimana dikutip dari situs resmi DFB (Federasi Sepak Bola Jerman). 

BACA JUGA: Unbelievable! Wales ke Semifinal, Bale Jumpa Ronaldo

"Dalam laga persahabatan, satu kesalahan masih bisa kami tebus. Dalam suatu uji coba kami ditahan 1-1. Tapi, pada uji coba Maret lalu kami membalas dengan skor 4-1. Jika terjadi satu kesalahan pada fase knockout ini, pulanglah kami," tutur Hummels.

Ya, Jerman memang wajib waspada. Allenatore Italia Antonio Conte cerdik dalam memilih celah. Saat melawan Spanyol, Italia sukses memanfaatkan celah dari jebloknya performa Sergio Busquets sebagai pivot. 

Menghadapi Jerman, Conte membidik empat titik lemah. Hummels salah satunya. Tiga spot lemah lainnya berada di sisi kanan Jerman yang ditempati Joshua Kimmich serta Sami Khedira dan Toni Kroos sebagai double pivot dalam skema 4-2-3-1. 

Dari analisis empat laga, Hummels kerap melakukan error. Sementara itu, Kimmich sering telat saat transisi dari menyerang ke bertahan. 

Sama dengan kelemahan Kroos, yakni tidak mampu menutupi lambatnya pergerakan Khedira. Ingat, karakter permainan counterattack dan bertempo cepat Italia itu belum pernah dihadapi Jerman. 

Lambat sedikit saja, Italia bakal mencuri gol cepat. 

Dua di antara lima gol Italia tercipta dalam kurun waktu 35 menit pertama. Jangan lupa juga, Gianluigi Buffon dkk mempunyai tren menghabisi lawan-lawannya pada 60 menit pertama. (ren/c11/ca)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berhenti Samakan Islandia dengan Leicester


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler