jpnn.com - PANGKALAN BANTENG - Pemalakan yang dilakukan Agus Samsidar di Pasar Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, rupanya bikin murka pedagang. Warga menghakimi preman pasar itu hingga bonyok.
Pengeroyokan berawal saat Agus memalak penjual makanan di Pasar Karang Mulya. Agus memeras sambil mengancam pedagang dengan sebilah pisau. Karena ketakutan, korban lari sambil teriak minta tolong. Spontan, belasan warga pasar menghakimi Agus hingga babak belur. Selain lebam-lebam di wajah, Agus juga menerima beberapa jahitan di kepala.
BACA JUGA: Kisah Suami Buntuti Istri Ngamar dengan Polisi Hingga Pagi
”Pelaku ini memalak penjual tahu tek dan disertai ancaman. Pelaku membawa sebilah pisau, korban yang ketakutan lari minta tolong hingga akhirnya warga menghakimi pelaku,” kata Kapolsek Pangkalan Banteng AKP Gunawan Wibisono, Sabtu (7/2) pagi.
Kemarahan warga semakin memuncak saat pelaku mencoba kabur dan bersembunyi di salah satu barak tak jauh dari lokasi kejadian. Warga yang sudah emosi berupaya mencari dengan melakukan sweeping rumah warga.
BACA JUGA: Tiga Bulan Menahan Sakit, Napi Narkoba Meninggal
”Anggota yang datang ke lokasi sempat kewalahan melerai warga yang sudah terlanjur emosi,” lanjutnya.
Akibat perbuatannya, Agus diancam dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait senjata tajam. Ancaman hukumannya di atas lima tahun. Sementara itu, informasi yang diperoleh di lapangan terungkap bahwa premanisme di kawasan pasar akhir-akhir ini membuat resah pedagang maupun pengunjung.
BACA JUGA: Suami Gantung Diri, Ini Pesan Tertulisnya untuk Istri
”Sepertinya sudah sering kejadian (pemalakan) yang demikian, namun warga belum berani bertindak. Mungkin kemarin karena warga sudah tidak tahan, pas ketemu ya langsung dihajar,” ujar Sugiarto, warga Pasar Karang Mulya.(sla/yit/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Tragis Siswi SMP yang Tewas saat Dihukum Gurunya
Redaktur : Tim Redaksi