Premium Di Jatim Hanya Cukup Sampai November

Sabtu, 08 September 2012 – 09:49 WIB
SURABAYA--Diprediki ketersediaan premium hanya mencukupi untuk kebutuhan konsumsi sampai November. Perhitungan tersebut berdasar realisasi penyaluran premium periode Januari-Agustus 2012 sudah membukukan volume 2.554.719 KL. Atau, over kuota sebesar 13 persen dari kuota seharusnya sebesar 2.268.554 KL.

Asisten Manager External Relation Pertamina Pemasaran Region V Jatim, Bali, Nusa Tenggara Eviyanti Rofraida mengatakan menurut hasil perhitungan, sisa kuota untuk empat bulan ke depan tidak akan mencukupi hingga tutup tahun. Berdasar selisih antara kuota dan realisasi didapat angka untuk sisa kuota hanya sebesar 1.148.142 KL.

"Padahal, rata-rata konsumsi harian untuk BBM subsidi selama delapan bulan terakhir sekitar 10.500 KL per hari," katanya Jumat (7/9).

Diuraikan, perhitungan rata-rata konsumsi tersebut sudah termasuk peningkatan konsumsi premium selama lebaran lalu yang mengalami peningkatan sebesar 23 persen dari rata-rata 10.200 KL per hari. Tercatat kenaikan tertinggi pada H-5 sebesar 15.148 dan H-2 sebesar 15.120 KL.

Karena itu, kalau dengan perhitungan konsumsi BBM subsidi selama September-Desember sebesar 10.500 KL per hari, maka sampai akhir tahun akan membengkak sampai 1.281.000 KL. Dengan demikian untuk menutup konsumsi sampai akhir tahun perlu tambahan kuota sebesar 132.858 KL.

"Kita tahu bahwa konsumsi harian itu cenderung naik-turun. Memang, dalam empat bulan ke depan tidak ada momen khusus yang dapat mendongkrak konsumsi, seperti lebaran lalu. Tapi, kecenderungan konsumsi tiap bulan menjelang akhir tahun selalu mengalami peningkatan, salah satunya karena peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Nah dengan mempertimbangkan konsumsi yang fluktuatif, diperkirakan kuota yang ditetapkan hanya cukup sampai November," tandas Evi.

Tahun ini, Jatim kebagian kuota BBM subsidi khususnya premium sebesar  3.402.831 KL. Kuota tersebut meningkat dari tahun lalu sebesar 3.248.575 KL. Namun, kuota tahun ini terbilang lebih rendah dari realisasi penyaluran tahun lalu yang mencapai 3.527.199 KL. "Padahal, kebutuhan tiap tahun cenderung meningkat, diperkirakan konsumsi BBM secara year on year naik sekitar 10 persen," urainya.

Tidak hanya premium, konsumsi solar juga sudah over kuota. Yakni melampaui dari kuota Januari-Agustus yang seharusnya sebesar 1.211.223 KL, tapi melonjak hingga 1.329.097 KL atau over kuota 10 persen. Sedangkan kuota solar Jatim tahun ini sebesar 1.816.835 KL. "Kalau dilihat dari konsumsi tiap daerah, salah satu yang konsumsinya meningkat tajam seperti di Kabupaten Bojonegoro yang over kuota sampai 27 persen. Kemungkinan besar, aliran BBM subsidi untuk kebutuhan industri perikanan," tandas dia.

Kendati demikian, pihaknya menjamin pasokan BBM subsidi sampai di tingkat konsumen tetap aman. "Bagaimanapun juga kami tidak bisa mengurangi suplai. Sebab, sebagai penyedia, harus menjamin jangan sampai terjadi kekosongan stok di SPBU," tandasnya. (res)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Freeport Setuju, Newmont-INCO Menyusul

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler