BOGOR - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan mengunjungi lokasi gempa yang terjadi di Provinsi Aceh. Hal ini disampaikan Presiden dalam teleconferencenya dengan Kepala BNPB Syamsul Ma"arif yang ditugasi untuk menangani bencana di Serambi Mekkah itu. Teleconference ini diadakan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/7).
"Cari waktu yang tepat dan tidak mengganggu proses penanganan di sana. Saya akan meninjau langsung ke sana," ujar Presiden.
Presiden memutuskan pada Senin nanti ia menuju ke pusat gempa di Aceh. Selain itu, Presiden mendapat laporan pula bahwa masih ada delapan orang warga yang hilang pascagempa itu. Ia meminta pihak TNI yang turut membantu posko darurat untuk segera mencari delapan warga yang hilang.
Juga diminta pelayanan pada korban gempa dilakukan secara maksimal. Presiden juga menunggu janji BNPB yang menyatakan akan menyelesaikan semua masalah pascagempa pada 17 Juli akan datang.
"Cari sampai ketemu korban yang hilang. Di pengungsian berikan makanan dan minuman cukup. Serta memberikan pelayanan yang maksimal untuk korban. Ini semua tanggungjawab gubernur, bupati, kalian semuanya kerjakan ini dengan sungguh-sungguh," tandas Presiden. (flo/jpnn)
"Cari waktu yang tepat dan tidak mengganggu proses penanganan di sana. Saya akan meninjau langsung ke sana," ujar Presiden.
Presiden memutuskan pada Senin nanti ia menuju ke pusat gempa di Aceh. Selain itu, Presiden mendapat laporan pula bahwa masih ada delapan orang warga yang hilang pascagempa itu. Ia meminta pihak TNI yang turut membantu posko darurat untuk segera mencari delapan warga yang hilang.
Juga diminta pelayanan pada korban gempa dilakukan secara maksimal. Presiden juga menunggu janji BNPB yang menyatakan akan menyelesaikan semua masalah pascagempa pada 17 Juli akan datang.
"Cari sampai ketemu korban yang hilang. Di pengungsian berikan makanan dan minuman cukup. Serta memberikan pelayanan yang maksimal untuk korban. Ini semua tanggungjawab gubernur, bupati, kalian semuanya kerjakan ini dengan sungguh-sungguh," tandas Presiden. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Tidak Perlu Risih dengan Komisi Yudisial
Redaktur : Tim Redaksi