jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat akan kolonialisme modern.
Jokowi menegaskan jangan sampai Indonesia terkena dengan kolonialisme modern, kemudian ketergantungan dari barang impor murah yang dijual di platform e-Commerce.
BACA JUGA: Pesan Wamenaker Afriansyah Kepada Mahasiswa Universitas Presiden: Jangan Menyerah
Sebab, banyak barang impor yang dijual sangat murah di e-commerce, contohnya baju seharga Rp 5.000. Baju tersebut merupakan barang hasil jual rugi atau "predatory pricing" yang perlu hati-hati untuk disikapi.
"Jangan sampai kita terlena dalam hitungan bulan, enggak mau saya kena penjajah modern, jangan juga kita mau kena kolonialisme modern itu, terjajah ekonomi. Mungkin awal-awal masih Rp5.000, begitu sudah masuk beli ini baru dinaikkan Rp500 juta mau apa? Karena sudah ketergantungan di situ," kata Jokowi, saat memberikan pengarahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA), di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Susul Pigai, Pencipta Lagu 2019 Ganti Presiden Beri Sinyal Kembali Dukung Prabowo
Saat ini, kata Jokowi, 123 juta masyarakat menggunakan aplikasi dengan pembelian yang sangat masif.
Namun, jangan sampai Indonesia hanya menjadi konsumen dalam perdagangan digital tersebut, apalagi jika 90 persen barang yang dijual merupakan barang impor, bukan produk lokal dari UMKM.
Pasalnya, banyak pihak yang mulai menguasai data dan perilaku konsumen dari penjualan dengan metode "predatory pricing" tersebut.
Oleh sebab itu, Presiden meminta warga Indonesia bisa menjadi produsen yang bisa menjual barang produksi sendiri di e-commerce tersebut, bahkan bisa menembus pasar ekspor ke negara-negara Asia Tenggara.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan untuk melindungi kedaulatan digital melalui regulasi yang bisa mempertahankan kandungan dalam negeri.
"Jaga betul namanya aset digital kita. Jaga betul data, informasi, akses pasar semuanya. Nanti bisa menyangkut politik," kata Jokowi.
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul